Adluvv

Cung dulu yang pengen cerita SasuSaku versi ramadhan?...
          	
          	Sebenarnya beberapa tahun lalu sempat publish unpublish jadi bakal aku lanjutin lagii, kalau banyak peminat aku bakal lebih semangat nulisnya kok...

kSun2y

Janji. Bakal baca terus apapun yg kamu tulis
Reply

Dhila_di1

@ Adluvv  akuuu✋
Reply

Adluvv

Cung dulu yang pengen cerita SasuSaku versi ramadhan?...
          
          Sebenarnya beberapa tahun lalu sempat publish unpublish jadi bakal aku lanjutin lagii, kalau banyak peminat aku bakal lebih semangat nulisnya kok...

kSun2y

Janji. Bakal baca terus apapun yg kamu tulis
Reply

Dhila_di1

@ Adluvv  akuuu✋
Reply

Adluvv

Yok di baca... Iseng... New Chapter, udah end yaa.. jangan lupa vote dan komen, maaciw...
          https://www.wattpad.com/story/293105022

Adluvv

@ Pikanchi  huhuu smga bisa cepat kebeli hp baru yaa aamiin
Reply

Pikanchi

@ Adluvv  kk maaf aku ga bisa komen nth keyboard nya yang rusak atau gimana keyboard hpku ga bisa ngapus huhu
Reply

Lu_readmind

----	
          Kami terbangun karena suara alarm yang terus menerus.
          Aku diam sejenak memperhatikan Davi yang terburu-buru. Aku menyelimuti tubuhku sambil bersandar di kasur. Aku menunggunya mengatakan sesuatu tapi dia seperti tidak mempedulikan keberadaanku "Davi," panggilku akhirnya.  
          Dia menoleh lalu berjalan ke sebelahku untuk mengambil jam tangan dan handphone di nakas. Dia menarik nafas berat ketika mata kami bertemu pandang, caranya melihatku seperti orang putus asa. Aku masih menunggu reaksinya. "Jullie kita nggak pakai pengaman." 
          "Iya.." 
          Dia menelan ludah, menunduk sejenak, matanya memperlihatkan kegelisahan. "Jull. Maafin aku..." 
          Tiba-tiba aku bisa membaca kemana arah pembicaraan kami. Semua yang dimulai dari maaf berakhir mengecewakan!
          "Ini salah banget! Aku harap kamu bisa ngelupain malam ini." Dia menatapku sungguh-sungguh.
          Aku tidak bereaksi.
          "Aku ingin kita sepakat bahwa tidak terjadi apapun di antara kita. Kita cuma menghabiskan malam bersama. Tidak ada rasa di antara kita, benar?" 
          Aku menggigit bibir bawahku, menahan amarah dan air mata yang ingin kutumpahkan detik itu juga. Rasanya ingin berteriak untuk menjawab pertanyaannya tapi dia tidak butuh responku, dia menganggukan kepala singkat lalu berpamitan pergi.  
          Tidak ada rasa diantara kita? Tidak ada? 
          Aku tertawa dingin, tawa itu diiringi oleh air mataku. Bisa-bisanya dia memutuskan sendiri bahwa aku tidak memiliki perasaan apa-apa padanya tanpa bertanya dulu. 
          Lalu bagaimana dengan aku, bagaimana dengan tubuh telanjangku yang ditinggalkan tanpa penghargaan, tanpa maaf, tanpa perbincangan? Aku tidak ada bedanya dengan kondom di tong sampah, habis dipakai dibuang. 
          ————————
          MAAF YA KALO PROMOSINYA KEPANJANGAN PIS ✌️
          https://www.wattpad.com/story/311846801-single-father-number-225

Adluvv

Ada yang tahu gak, gimana caranya karya kita bisa disalin ke bentuk pdf/ dokumen tanpa perlu satu persatu, kayak langsung sekalian aja gitu??? Please kalau ada yang tahu, boleh minta tolong jelasin ke akuu (emot nngis+ mhon) 

Adluvv

@ ikiika0124  oh oke makasi aku coba dlu yaa
Reply

ikiika0124

@ Adluvv  pakai aplikasi pdf reader biasanya bisa say, bisa dicoba dulu 
Reply

Adluvv

Gaess bantu jawab donggg....
          
          Aku mau buat ff baru, tapi oneshoot' gitu cuma dia pakai bahasa non baku, itu bagusnya campur aja di story kumpulan Oneshoot SasuSaku, atau buat story baru? Gimana nih gaes, saran dong hehe

Yunitaharuno

@ Adluvv  campur aja kk
Reply

UchihaSak_

@ Adluvv  jadiin satu book aja kak
Reply

sumerdaygenji

@ Adluvv  suka smua sih gue asal sasusaku wkwkwkwk.. Gas kak. Suka sama cerita2 yg kak bkin
Reply