Agnixyy

Rasa sesak yang perlahan menghilang, malah kembali muncul dalam lautan luka yang kini tersenyum penuh kemenangan.
          	
          	"Sudah kubilang 'kan? Bahwa aku yang menang."
          	
          	"Mungkin kau menang sekarang, namun suatu hari aku akan menghilangkanmu."
          	
          	"Suatu hari?"
          	
          	"Ya, suatu hari."

Agnixyy

Rasa sesak yang perlahan menghilang, malah kembali muncul dalam lautan luka yang kini tersenyum penuh kemenangan.
          
          "Sudah kubilang 'kan? Bahwa aku yang menang."
          
          "Mungkin kau menang sekarang, namun suatu hari aku akan menghilangkanmu."
          
          "Suatu hari?"
          
          "Ya, suatu hari."

Agnixyy

Kamu,
          aku,
          dia, dia, dia
          
          Aku
          
          Dan
          
          Dia
          
          Pernah tertawa bersama, lalu kamu muncul menambah kisah.
          
          Aku
          
          dia
          
          kamu
          
          (((Kita)))
          
          Kisah manis yang kemudian hancur, melebur bersama tawa yang perlahan sirna.
          
          Lalu,
          
          Kamu
          dia
          aku
          
          Berjalan masing-masing, tanpa peduli satu sama lain.
          
          Menjadi asing, 
          lagi—
          Dan lagi.
          
          
          Aku, kamu, dia
          
          (((Kita)))

Agnixyy

Mungkin.
          
          Ketika aku menatap diriku yang dulu,
          aku akan tertawa, atau mungkin kagum.
          
          Mungkin.
          
          Namun, aku ingin hal menakjubkan ada pada diriku di masa depan.
          
          
          Mungkinkah?
          
          Katanya, tak ada yang tak mungkin.
          
          
          Mungkin, aku hancur; mungkin juga tidak.
          
          
          +++++++
          
          
          

niarunika

@Agnixyy kau tak sehancur itu di masa depan. Masih ada harapan. Teruslah bertahan 
Reply

Agnixyy

Kau,
          aku,
          atau siapapun akan berubah.
          
          Tapi tetap saja diriku ini sulit untuk menatap dirimu yang kini tak bisa diraih, terlalu jauh, dan membuat luka di hati.
          
          Terlintas lagi fragmen kisah yang telah dilalui, penuh tawa, tapi ....
          
          ah, aku benci kata 'tapi',
          perpisahan ini tak bisa kita hindari.
          
          Sama seperti dulu, ketika cinta yang menggebu itu tak bisa kuredam dan akhirnya aku tertikam oleh rasa sakit ini, yang membuatku hancur tanpa jeda waktu, yang membuatku dipaksa untuk mengerti,
          
          bahwa luka adalah jawaban atas akhir sebuah kisah.
          
          
          
          ÷÷÷
          
          

nona-hujan

@Agnixy aku speechless
Reply