Tentang Penulis

Ahmad Sukron  lahir di Tanjung Lubuk, Ogan Komering Ilir pada 8 Desember 2005. Tumbuh dan besar sebagai anak tunggal di sebuah desa kecil yang dikelilingi oleh perairan luas dan tambak-tambak udang, Ahmad terbiasa dengan kehidupan yang berirama dengan alam dan musim.

Di usianya yang menginjak 19 tahun, Ahmad dikenal sebagai sosok yang selalu haus akan pengalaman baru. Meskipun terkadang cenderung introvert dan membutuhkan waktu untuk menyendiri, ia memiliki kegemaran dalam berkomunikasi dan bersosialisasi dengan berbagai kalangan. Dualisme kepribadiannya ini menjadikan Ahmad seorang pengamat kehidupan yang tajam sekaligus seorang pendongeng yang memikat.

Kecintaannya pada dunia menulis bermula dari pengalaman traumatis yang dialaminya pada usia 14 tahun, ketika ia kehilangan adiknya dalam sebuah tragedi yang terjadi tepat di hadapannya. Kejadian ini menjadi titik balik dalam hidupnya dan memperkenalkannya pada kekuatan penyembuhan melalui tulisan. Menulis menjadi cara Ahmad untuk mengolah kesedihan dan mengabadikan kenangan tentang adiknya.

Novel pertamanya, "Bayangan Masa Lalu," terinspirasi langsung dari pengalaman pribadi yang mengubah hidupnya tersebut. Dalam karya debutnya ini, Ahmad dengan berani membuka luka lamanya dan mentransformasikan rasa kehilangan menjadi sebuah narasi yang mendalam dan menyentuh. Keberhasilannya mengolah pengalaman traumatis menjadi karya sastra yang bermakna membuktikan kekuatan resiliensi dan kreativitasnya.
Saat ini, Ahmad masih melanjutkan pengembaraannya dalam dunia literasi sambil menyelesaikan pendidikannya di perguruan tinggi. Ia berharap karya-karyanya dapat menjadi jendela bagi pembaca untuk melihat keindahan kehidupan desa pesisir yang sederhana namun penuh makna, serta menjadi pengingat bahwa dari luka terdalam sekalipun, dapat terlahir keindahan yang bermakna.