Mata perak nya menelisik langit gelap yang bertabur bintang, cahaya kecil ikut menemani kesendiriannya dan angin malam menyelimuti kekosongan hati nya.
Hangat di tubuhnya tak bisa menahan dinginnya malam, cahaya kecil bermunculan di netra nya dan kesepian memeluk raganya dengan erat. Perlahan, butiran kilap emas berhamburan di udara, menyapu lembut keberadaan sosok indah di pagar balkon.
Surai pedar bintang nya diterpa angin halus, dia mengangkat jemari nya pelan dan buku putih muncul di genggamannya. Dia membelai sampulnya sekilas lalu membukanya, dan sudut bibir nya terangkat saat dia mulai membaca deretan abjad di buku tersebut.
"Indahmu.. Selalu kami kenang"
「 ✷ 」 ~