Boleh Aida curhat? Mau nanggepin silahkan, mau diskip juga gak papa. Aida hanya ingin berbagi kisah.
Kalian pasti punya teman kan? Ah! Pastilah, sahabat? Hum, mungkin cuma sebagian. Sebentar, apa itu teman? Sahabat itu juga apa? Ai gak ngerti, tapi Ai punya teman, dekat banget. Tapi itu dulu, sekarang? Entahlah, apakah Ai masing-masing dianggap teman atau bukan. Ai cuma punya sedikit teman, bahkan bisa dihitung oleh jari, dan sekarang satu-persatu dari mereka pergi, entahlah kemana. Satu udah bahagia sama yang baru, lebih dari sahabat lagi. Yang lain? Entahlah.
Ai bukan tipe orang yang mudah memulai obrolan, biasanya teman-teman Ai yang memulai obrolan sama Ai, Ai tanggepi dengan semangat. Dia perlu tempat bercerita, Ai bersedia jadi tempatnya, dia meminta waktu Ai, Ai berusaha selalu bisa. Tapi sekarang, dalam posisi Ai yang ingin bercerita banyak hal, tapi Ai gak punya telinga untuk mendengarkan, karena Ai rasa semuanya berubah. Gak sama kayak dulu. Dulunya yang begitu dekat, sekarang jauh. Segan sekali rasanya memulai terlebih dahulu, takut menganggu, dan takut bukannya didengarkan malah dibandingkan. Ai terlalu bingung, kenapa saat Ai merasa bahwa mereka sangat berharga untuk hidup Ai, tapi di kehidupan mereka Ai hanyalah serpihan kecil yang bisa dibuang kapan saja, Ai hilang juga mereka oke-oke aja. Miris bukan? Ah! Ai terlalu banyak cerita, sumpah lagi sakit hati banget, atau Ai yang terlalu pemikir. Hehe... dadah~.... :D