AlasTilam

"Maaf."
          	
          	"Untuk?"
          	
          	Aku gagal membunuh perasaan untukmu. Seharusnya dia sudah lenyap pada malam penolakan. Tapi perasaan itu bangkit lagi bagai hantu gentanyangan. Menyeramkan. Bagaimana cara membunuh hantu?
          	
          	

AlasTilam

Untuk senja yang kehilangan jingganya. Kini kita sudah berada di akhir cerita yang penuh airmata. Rintik-rintik hujan seakan memantik gurat rindu yang berkarat. Lalu tenggelam bersama pedih yang memikat, mengikat rapat. Aku sekarat. 

AlasTilam

Mau tidur saja, siapa tahu aku bisa bertemu denganmu dalam kantuk. Lalu tersadar oleh kenyataan yang seolah menampar, pada suatu pagi aku harus terbangun menghadapi realita bahwa kamu tak pernah ada. Hadirmu tak nyata. Kamu hanya racauanku saja.