Alwayshappy555

Hello Kak, salam kenal. Izinkan aku untuk merekomendasikan cerita seru ya ...
          
          Wisuda. 
          
          Kata yang menunjukkan sebuah pencapaian luar biasa bagi seluruh mahasiswa, karena mereka telah berhasil melalui lika-liku kehidupan kampus. Seharusnya momen tersebut menjadikan Aurum Andascara, mahasiswi berwajah cantik dan ber-ipk tinggi bahagia, akan tetapi ini sebaliknya, penuh kemuraman, kesedihan, serta tangan yang bermandikan darah. Walaupun begitu, ia kepalkan erat-erat, obsidionnya memandang lekat pemandangan sungai yang tak jauh dari hadapannya.
          
          "Maaf ... maafkan aku ..." katanya dengan gemetar. Tak ada orang yang menyahut, selain suara klakson dari lalu lalang kendaraan yang melintas. Semilir angin membelai halus rambut pirang yang acak-acakan. Bukan hanya itu, sang bayu tersebut menjadikan dirinya semakin sesak, malam yang sunyi, rembulan juga malu-malu untuk melihat sosok yang tengah mengalami depresi berat. 
          
          "Maaf ...." 
          
          Setelah itu, Aurum menaiki pembatas jalan, lalu terjun bebas ke bawah sana, sungai yang deras akan air jernihnya.
          
          Bug ...
          
          Aurum tenggelam dengan perlahan, ia sengaja membiarkan hidungnya dipenuhi air agar tak mampu lagi untuk bernapas. 
          
          "Selamat tinggal Zinc," batin Aurum sebelum menutupkan mata rapat-rapat.
          
           Https://www.wattpad.com/story/173217135
          

SenpaiSakura8

Hallo, Kak. Salam kenal. Kalau kakak suka baca romance comedy, aku mau rekomen cerita satu ini.
          
          Ini tentang Yasmin, yang berharap dapat jodoh orang kaya, malah diganggu terus sama Ran. 
          
          ♥♥♥
          
          "Kancing atasmu kebuka satu," ucapnya dengan enteng.
          
          Astaghfirullah! Sontak mulutkku terbuka dan dengan sigap menutupi bagian atas tubuhku. Memang benar, kancingku terbuka satu. Yah, bobol deh rahasia negara. Untung dikit.
          
          Aku melihatnya, dia sedang menutup mulut. Dasar nakal! Pikirannya pasti aneh-aneh. Juga, kurang ajar sekali bocah ini berkata demikian. Dia pikir, aku bakalan diam saja. Aku punya 'hadiah' untuknya.
          
          Aku hantam kepalanya dengan tas tangan yang kubawa, sekuat tenaga, sampai dia jadi teler.
          
          "Dasar mesum!" Aku memakinya ketika dia memekik kesakitan.
          
          Tapi, apa pukulanku terlalu keras? Dia pingsan. Matilah aku!
          
          ♥♥♥
          
          Ini link untuk baca, Kak
          
          https://my.w.tt/wwWGZiv9G5