ihatemtkk

Haii izin promosi ya, maaf bila mengganggu boleh di hapus kok! 
          
          Tentang Karina yang memiliki sebuah kalung yang tidak biasa dan cerita bagaimana ia bertemu dengan sang pujaan hati! 
          
          Aku bakal up chapter selanjutnya bulan depan! 
          
          Just keep waiting, okay!
          
          https://www.wattpad.com/story/374220492?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=story_info&wp_page=story_details_button&wp_uname=kwangyaya

Aazhaga

          Hai hai...
          Maaf numpang promote.
          Suka cerita bergenre chicklit dan sudah completed?
          Silakan baca 'Love Developer' dan kalian akan jatuh cinta dengan sosok Dwira...
          
          Riri itu bergelar S.E, tapi dia malah terdampar di perusahaan pengembang mobile application. Perusahaan yang kedengaran keren tapi tidak cukup membantunya menemukan calon yang bisa dia perkenalkan kepada Ibu Mulyana Asiz sebagai pacar. Boro-boro pacar, teman laki-laki saja Riri tidak punya walau teman kerjanya masih mayoritas pria. Tapi sejak Yuda, anak lantai 10 menunjukkan ketertarikan kepadanya, Riri mengira Yuda-lah jawaban dari doa-doanya selama ini. Namun bukannya bahagia saat Yuda mengakui perasaannya padanya, Riri mulai menyadari bahwa seseorang yang bisa menciptakan efek kupu-kupu terbang dalam perutnya adalah Wira, kliennya sekaligus bos PieM. Lalu bagaimana jika Riri tahu bahwa Wira menyembunyikan rahasia besar darinya? Apakah Riri masih akan menyukai Wira atau malah berbalik menerima perasaan Yuda?
          
          https://my.w.tt/fovBAh5qU9
          
          Terima kasih

hyuriinnn

Hallo, ini Biya. Khaliluna Anbiya. 
          Gadis lapuk di awal 30-an tahun yang masih enggan melepas masa lajangnya.
          
          
          Siapa peduli kalau orang-orang menyebutnya perawan tua? Mereka bahkan tak segan-segan menjadikan Biya sebagai pusat bisik-bisik dan perhatian.
          
          
          Tapi bagi Biya semua itu nggak penting. Toh gadis yang sudah menginjak umur kepala tiga itu selalu berprinsip "Selagi gue bahagia, persetan sama omongan orang."
          
          
          Begitulah sekiranya keyakinan teguh yang selalu Biya pegang. Lagipula nggak ada yang salah dari hidupnya. Lajang itu bukan AIB. Lajang jaman sekarang itu trendi. Right?
          
          
          Tapi kehidupan Biya yang terbilang aman dan bebas hambatan itu seketika jungkir balik saat Om Bagas memintanya mengisi posisi sekretaris menejer baru yang sekarang tengah kosong.
          
          
          "Aargh! JINGGA SIALAN!"
          
          .
          
          Askara Jingga. Bujang. 27 tahun. Songong, sombong, minus etika - dan anggap saja bisu. Tipikal bos-bos rese yang hobi menyiksa bawahan. Selalu sengit tiap kali menatap keberadaan Biya.
          
          
          Bagi lelaki blesteran Korea dan setengah surga itu, sosok Biya sudah seperti sumber dari segala macam masalah dan kesialan.
          
          
          "Kalau kamu manusia yang punya etika, kamu pasti tau namanya hukum timbal balik."
          
          
          Sial! Apalagi yang bisa Biya lakukan untuk mengembalikan hidupnya ke posisi semula - terbebas dari segala keruwetan ini? Kalau sepanjang hari dia harus berurusan dengan makhluk minus etika seperti Askara Jingga?
          
          
          
          Dibaca dulu gess..
          Pelan-pelan, tarik napas..
          Simpang di daftar bacaan..
          Tungguin notifikasi update..
          Siapa tau suka :)
          
          https://www.wattpad.com/story/234309515-ending-choice

tehmelatipanas

          Salam kenal, Kak...
          
          Aku mau recomen cerita ini, Kak. Genre Dark Romance
          
          
          ¤¤¤
          
          Menyeberang, aku berencana untuk beli rasa pedas seperti biasa.
          
          "Bang, yang pedes kayak biasa!" pesan Tamara pada penjual.
          
          "Siap, Neng!" Abang penjual mengipas panggangannya.
          
          Aku masih berpikir, mau yang pedas atau tidak. 
          
          Asap semakin mengepul. Menghirup aroma, tiba-tiba ada sesuatu yang bergejolak di perut.
          
          Bau yang biasanya kusuka, saat ini malah membuat mual.
          
          Mengejutkan. Bahkan, Tamara sampai membulat matanya, saat melihat aku muntah-muntah.
          
          Tamara mendekatiku yang masih membungkuk. Kepala pusing, tubuh lemas. Aneh, kenapa bau ini sangat menyiksa?
          
          "Lo kenapa, An?" Tamara yang berdiri di sampingku, bertanya.
          
          Aku mengelap mulut yang masih ada sisa muntah. Yang ditanyakan Tamara, itu juga yang aku pikirkan.
          
          Aku ... kenapa?
          
          
          ¤¤¤
          
          Ini link untuk baca, Kak:
          
          
          https://my.w.tt/qwKVwDdVP7