Saranku Ngga, coba bicarain baik2 sama dia. Kalo memang kalian udah seperti sodara dan dia juga pun menganggapnya demikian, mungkin dia punya alasan mengapa dia menjauh. Mungkin dia punya suatu hal yang harus dia keep sendiri. Sbg sahabat yang sudah seperti sodara, bukankah kita harus mendukung apapun itu selama positif? Kalo dia salah jalan, ingatkan, tegur dan tarik kembali. Karena ketika dia kembali sadar, dia akan benar2 tahu kalo kamu adalah sahabatnya, yg sudah seperti sodara dan ga akan meninggalkan dia apapun alasannya.
Tapi, kalo memang ketika kamu mendekat, berusaha mencari celah dan memang benar2 tidak berhasil. Mundur tapi bukan give up. Memang berat, sangat berat. Tapi, kalo kamu give up, lalu apa bedanya kamu sama dia? Aku sama kamu emang ngga deket Ngga, tapi aku bisa rasain kamu orang baik, cerdas dan bijak. Aku ngga akan minta kamu buat kamu menjauh atau stay di posisi kamu, aku cuman kasih gambaran biar kamu bisa ambil keputusan yang lebih baik dan tepat menurut kamu. Itu ceritaku asli. Antara aku dan sahabatku. Baik saat aku berada di posisi kamu maupun di posisi sekarang, aku ngerasain dari orang yg sama. Dan percaya atau ngga, sahabatku pernah tiga kali hilang ingatan, karena gejala demensia dininya akibat trauma broken-home-nya. Melupakanku begitu saja dan berbicara padaku seperti kami adalah orang asing. Tapi saat itu aku ga give up. Apapun yg terjadi, dia tetep sahabatku. Sahabat bak sodara sedarah. Yang ga akan aku tukar dengan apapun.