Rinai menemani awan pagi, menyamarkan mentari yang sembunyi. Dinginnya angin serta rintikan yang membersamai di awal pagi, tak memadamkan semangat di hati.
Kusiap dengan payungku, melangkahi genangan yang mengingatkanku pada kenangan,
Kata orang, hujan sangat disukai para perindu. Bagaimana bisa? kau bercanda? Mana mungkin aku tahu.
Pada butir air yang mengenai kulit, ingin aku sampaikan pesan pada langit. Tentang semua kenangan yang tertinggal dalam ingat dan benak. Bagaimana bisa aku melumpuhkanmu? Sudah kadung aku merasakannya..
Detak menjelma detik terus bergerak menghantui dalam dada, merindumu tak selalu sederhana..
Matakupun sembab, saat tahu ada banyak sekali pertanyaan tak terjawab.. memang bukan tentang jarak, pun jauh. Tapi beberapa perca perasaan yang semakin riuh… menyekatku pada kebahagiaan yang kusebut kamu..
Duhai Kita yang kerap kali beriringan dibeberapa detik dan pendapat.