Wah, benar benar menakjubkan para petinggi yang terhormat itu.
Mereka mengatakan "ya" dan "tidak" untuk hal yang sama.
Sungguh, takjub, tak bisa berkata kata.
Benar benar memuakkan. Hingga rasanya, nafas tersengal sampai rasanya sangat menyesakkan.
Ingin rasanya memaki seakan tak akan lagi bertemu mereka. Ingin rasanya meneriaki seakan mereka tuli akan dunia. Ingin rasanya menatap mata mereka dengan berani karena yg kusampaikan juga suatu kebenaran fakta.
Namun apa daya, aku hanya rakyat jelata, tak ada Agnibrata, Tjahrir atau pun Januardi yang ada dalam kisah na'as ku ini, akhirnya hanya tawa kecut, getir, serta perih yang sanggup ku tata.
Biar saja, aku hanya ingin marah beberapa hari ini tanpa maksud menyerah.
Maaf saja, aku mungkin tersenyum memaafkan tapi tidak melupakan.