bicups

Haiii aku mau nawarin cerita nih. Siapa tau kamu tertarik untuk mampir dan meninggalkan vote disana.
          
          https://www.wattpad.com/story/242981355?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=story_info&wp_page=story_details_button&wp_uname=ernakrtka&wp_originator=Tddb0wnn8yoiYLuqzNVTI%2BdHKIZMzsOuT29Hc5Xv5j0uZ6ii5lab1OK9aVKDFCZHcTm19ABq2%2F7g2Ce97fU6gDh%2FBnwH7hbY6Zn8Re%2BSJrbXRW0Z3ZFPtWXyNzrxE5ba
          
          Park Jimin yang mengkhianati Hyuna istrinya sendiri. Bahkan dia membuat perasaan Hyuna hancur parah, karna kebohongan yang Jimin lakukan di masa lalu. Tapi dibalik kesedihan Hyuna, ada seseorang lelaki yang selalu ada untuknya. Dia adalah Jeon Jungkook, lelaki dengan keterbatasan mental (Autism). Namun di balik keterbatasan yang ia miliki, ia sangat menyayangi Hyuna dengan cara yang begitu istimewa.
          
          "Memaafkan, tidak semudah itu. Apalagi jika kamu sudah bertemu dengan orang baru, yang begitu mencintaimu. Untuk apa kau kembali, pada orang yang begitu meyakitimu sampai dititik terendah hidupmu." -Chae Hyuna
          
          "Dari awal memang semua kesalahanku, aku berbohong padanya tentang kejadian 7 tahun lalu, yang sempat membuatnya trauma parah. Tapi mengapa ia harus tau bahwa aku lah pembunuh pria yang ia cintai dulu, disaat ia sudah tau juga tentang perselingkuhan ku. Apa Hyuna akan bisa mencintaiku kembali? Sungguh aku sangat terpukul saat ia mengatakan bahwa ia sangat membenciku."-Park Jimin
          
          "Kookie sayang noona, sayang sekali."-Jeon Jungkook
          
          Hehehe thank you!!!! 

Bulanpurnamadilangit

Hello Kak, salam kenal. Bila berkenan, baca cerita 'Cat and Boy', yuk :)
          Blurb:
          Wisuda. 
          
          Kata yang menunjukkan sebuah pencapaian luar biasa bagi seluruh mahasiswa, karena mereka telah berhasil melalui lika-liku kehidupan kampus. Seharusnya momen tersebut menjadikan Aurum Andascara, mahasiswi berwajah cantik dan ber-ipk tinggi bahagia, akan tetapi ini sebaliknya, penuh kemuraman, kesedihan, serta tangan yang bermandikan darah. Walaupun begitu, ia kepalkan erat-erat, obsidiannya memandang lekat pemandangan danau yang tak jauh dari hadapannya.
          
          "Maaf ... maafkan aku ..." katanya dengan gemetar. Tak ada orang yang menyahut, selain suara klakson dari lalu lalang kendaraan yang melintas. Semilir angin membelai halus rambut pirang yang acak-acakan. Bukan hanya itu, sang bayu tersebut menjadikan dirinya semakin sesak, malam yang sunyi, rembulan juga malu-malu untuk melihat sosok yang tengah mengalami depresi berat. 
          
          "Maaf ...." 
          
          Setelah itu, Aurum menaiki pembatas jembatan, lalu terjun bebas ke bawah sana, danau yang deras akan air jernihnya.
          
          ♦♦♦     
          Jangan lupa tinggalkan jejak ya, terima kasih♥  Https://www.wattpad.com/story/173217135