Dinding tempat yang mereka sebut rumah itu penuh retakkan.
Terlihat kokoh hanya karena ada emas dan berlian, padahal nampak kosong serta dingin didalam.
Dua pilar terikat diatas kertas, tapi seperti saling tak mengenal.
Melupakan sebuah bongkahan besi muda tanpa asahan serta tempaan.
Sang besi memiliki kesempatan menjadi sebuah pedang tajam dan bersinar.
Tapi sayang, tak ada siapapun penempa yang datang.