Malaaam. Karena lagi rajin dan gabut aku bawain cerita baru nih buat kalian-kalian semua. Semoga kalian suka, ya ;)
"Lebay lo! Pak Khafi gak seganteng itu, ya!" Nanda mengernyit tidak suka saat mengatakan hal itu. Seolah-olah di matanya Pak Khafi memang tidak tampan.
"Ganteng, kok! Berarti matamu yang sliweran. Gih, periksa ke dokter mata dulu," ucapku menatap Nanda sembari menaik turunkan alisku.
Satu jitakan yang tidak kusangka-sangka mendarat begitu saja di atas kepalaku. Bukannya marah atau kesal karena Ninda menjitak kepalaku dengan cukup kuat. Aku justru merekahkan senyum sehingga membuat Ninda semakin kesal, bahkan mengataiku gila.
Namun sepertinya, iya. Aku gila. Lebih tepatnya tergila-gila dengan Pak Khafi. Ya Allah! Begini banget ya ngeidolain dosen terkeren di kampus? Rasanya ada penyemangat buat tidak malas-malasan ke kampus, karena bawaannya mau melihat dosen itu terus.
Itu sedikit cuplikan dari part prolog di cerita Astagfirullah, Mazaya. Selengkapnya kalian bisa baca dengan membuka link di bawah ini!
https://www.wattpad.com/1454227271?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=share_published&wp_page=create_on_publish&wp_uname=Ayuniswy_