stnrmh

-The wound is me!
          
          ***
          
          "Apa ini alasan lo selalu meminta gue pergi? Dan alasan lo menjauhi gue?"
          
          "Gue kecewa sama lo, Wi,"
          
          "Gue menyesal telah mengenal lo,"
          
          "Gue juga menyesal telah menjatuhkan hati gue ke lo,"
          
          "Gue menyesal pernah berbuat baik sama lo,"
          
          "Dan gue menyesali semua itu,"
          
          "Dan Gue benci lo. GUE BENCI LO, DEWII!!! LO DENGER ITU, KAN?!"
          
          ***
          
          "Mama ngga akan pernah tau, gimana rasanya ngga pernah diperlakukan dengan adil. Mama ngga pernah tau gimana rasanya hidup tanpa adanya kebebasan, selalu di atur dan penuh dengan penentangan. Mama juga ngga akan pernah tau gimana terlukanya aku menjalani hari-hari yang begitu berat. Mama ngga akan pernah tau gimana rasanya jadi aku!"
          
          "Papa. Aku ngga tau kenapa, setiap aku marah. Papa hanya akan selalu memberikan aku uang, uang, dan uang yang begitu banyak. Pa, Bukan uang yang selalu aku butuhkan, tapi waktu, kasih sayang dan perhatian dari papa."
          
          "Aku juga mau punya papa seperti temanku yang lainnya. Menjadikan papanya seorang malaikat, yang selalu membela dan melindungi putrinya. Seorang papa yang ngga pernah mau putrinya terluka sedikitpun. Bukan seorang papa yang hanya bisa menonton dan pasrah melihat putrinya terluka."
          
          https://www.wattpad.com/story/220862813

zachzwinner

aayidan_

Excuse me, maaf mengganggu jika ada waktu mampir yuk ! Siapa tau suka:) Thank you!
          
          •
          
          Mata Mard perlahan kembali terbuka, napasnya masih tak teratur, kerongkongannya terasa benar-benar kering. Seakan dirinya kini berada di gurun sahara, tapi sepertinya keadaan yang menghampirinya lebih berbahaya dengan gurun sahara.
          
          Dea berdiri di hadapannya, kemudian berjongkok menatap Mard yang kini sangat tak berdaya. "Ternyata alasannya memang seperti itu ya?" tanya Dea kemudian ia melambai-lambaikan buku milik Mard yang ada di tangannya di hadapan wajah Mard.
          
          Menelan ludahnya saja kini ia tak bisa, yang ada hanya rasa asin dari darah yang keluar dari bibirnya yang lebam karena bibirnya robek. "A–aku hanya i–ingin kau men–jadi pene–rus ku–hoeek!" Dea tersenyum getir saat mendengar perkataan yang keluar dari mulut Mard.
          
          "Lalu kenapa kau begitu brengsek? Membuat kehadiran ku seakan tak pernah di inginkan." Fio menanti jawaban dari mulut Mard yang kini terus mengeluarkan darah segar, seluruh tubuhnya telah memucat. 
          
          "Aku me–mang me–nginginkan mu, bu–kan E–ric." 
          
          BHUG! 
          
          "NGOMONG SEKALI LAGI BRENGSEK!"  Pemuda itu ternyata di sini, menatap nyalang Mard. Tangannya terulur meraih kerah Mard yang telah robek, memperlihatkan dada bidangnya yang memar karena tendangan Berthon.
          
          "JANGAN BILANG NYOKAP GUE MATI KARENA LO JUGA?!" Mard mengangguk pelan, mau berbohong kini juga tidak ada gunanya. Biarkan putra tak di inginkan itu mengetahuinya dari dirinya, dari pada dari Bella. 
          
          "LO EMANG BRENGSEK!" 
          
          
          •
          
          Lanjut yuk:)
          
          https://www.wattpad.com/story/251846710?utm_medium=link&utm_content=story_info&utm_source=android

rrrrrrrvni

Yā min'na ^^  siapa disini yang suka cerita transmigrasi? Yuk baca ceritaku yang berjudul 'TRANSMIGRASI GADIS HALU'
          
          Link ada di bawah..terima kasih^^
          
          https://www.wattpad.com/story/278810308?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=story_info&wp_page=story_details_button&wp_uname=rrrrrrrvni&wp_originator=3jm3Cqd4n5sMgw0rC6Exq2H%2BXqVfIqEuHVtcsIQNZticcyqhG6W4RazOyGP%2BzD9GveGm%2BW7pPxiZ36ZAX0adO1z%2FH6YOFlbvvRfIHkX6MxmKpVS4RIkCxI%2BRCCkyDIkf
          
          
          Jangan Lupa tinggalkan jejak VOTE KOMEN, Prennn♥