Benitobonita

25 - Lady Wyvern
          	
          	“Cyril bilang apa?” tanya Liam yang sedang duduk di atas batu dekat dengan tepi sungai. Dia menatap Maisha dengan kening mengerut. Tangan kiri pria itu menggenggam leher calon makan siang mereka, sedangkan tumpukan bulu sudah terlihat di dekat kakinya.
          	
          	“Dia bilang aku tidak membutuhkan parasut itu. Jadi, hapus utangku!” Maisha mengulang kesimpulan mandiri yang dia buat dengan tidak sabar.
          	
          	Sayang, Liam tampak tidak percaya begitu saja. Pria itu bahkan meneliti ekspresi Maisha sebelum bertanya secara lugas. “Bocah, apa kau berbohong? Tingkah lakumu benar-benar harus diperbaiki.”
          	
          	“Siapa yang berbohong?!” bentak Maisha jengkel. “Cyril benar-benar mengatakannya! Dia bilang aku tidak membutuhkan parasut itu! Dia yang membuangnya tadi! Dia bilang dia akan menjaga— hmph!”
          	
          	Kalimat terakhir Maisha terputus saat sebuah telapak tangan besar membekap mulutnya dari belakang sebelum suara Cyril mendominasi indra pendengaran.
          	
          	https://www.wattpad.com/story/146799717

Benitobonita

25 - Lady Wyvern
          
          “Cyril bilang apa?” tanya Liam yang sedang duduk di atas batu dekat dengan tepi sungai. Dia menatap Maisha dengan kening mengerut. Tangan kiri pria itu menggenggam leher calon makan siang mereka, sedangkan tumpukan bulu sudah terlihat di dekat kakinya.
          
          “Dia bilang aku tidak membutuhkan parasut itu. Jadi, hapus utangku!” Maisha mengulang kesimpulan mandiri yang dia buat dengan tidak sabar.
          
          Sayang, Liam tampak tidak percaya begitu saja. Pria itu bahkan meneliti ekspresi Maisha sebelum bertanya secara lugas. “Bocah, apa kau berbohong? Tingkah lakumu benar-benar harus diperbaiki.”
          
          “Siapa yang berbohong?!” bentak Maisha jengkel. “Cyril benar-benar mengatakannya! Dia bilang aku tidak membutuhkan parasut itu! Dia yang membuangnya tadi! Dia bilang dia akan menjaga— hmph!”
          
          Kalimat terakhir Maisha terputus saat sebuah telapak tangan besar membekap mulutnya dari belakang sebelum suara Cyril mendominasi indra pendengaran.
          
          https://www.wattpad.com/story/146799717

Benitobonita

24 - Lady Wyvern
          
          Pekik ketakutan terbawa angin hingga jauh, menyebabkan Cyril mengambil alih kendali beberapa detik sebelum Topaz benar-benar mengangkasa. Kedua tangan pria itu mencengkeram lengan Maisha dari belakang dan menggerakkannya secara perlahan. 
          
          Punggung Maisha secara otomatis beradu dengan dada Cyril, membuat gadis itu sontak menegang. Topaz mengepakkan sayap secara teratur dan terbang membentuk garis lurus.
          
          “Pertahankan kecepatan,” ucap Cyril sebelum genggaman pada lengan dan rasa hangat yang melingkupi tubuh Maisha hilang seketika, menunjukkan si pemilik tubuh telah beringsut mundur.
          
          Maisha tidak menjawab. Seluruh sarafnya terlalu tegang untuk melakukan gerakan apa pun kecuali mencengkeram tali kekang seerat mungkin.
          
          https://www.wattpad.com/story/146799717

Benitobonita

Perhatian!
          
          Dear pembaca, karena ada beberapa penulis yang kehilangan akun, maka saya menyarankan bagi yang masih mengikuti karya-karya saya untuk memfollow ig benitobonita dan karyakarsa Benitobonita sehingga apabila ada bug di wattpad kalian masih bisa terus membaca karya-karya saya.
          
          Terima kasih
          

Benitobonita

23 - Lady Wyvern
          
          Maisha meronta dari cekalan Liam hingga terlepas. Namun, dia tidak lagi berteriak dan hanya melotot marah.
          
          “Cyril, bukankah dia sudah bisa mengendalikan Topaz?” tanya Samson tiba-tiba.
          
          Perhatian mereka pun kembali terpusat ke arah Maisha. Di bawah keremangan cahaya bulan yang menyelip dari sela tenda pun terlihat ekspresi masam pada wajah Cyril.
          
          “Tidak,” ucap Cyril singkat. “Kita harus cari cara lain.”
          
          “Tapi, kurasa itu usul yang bagus.” Liam menyanggah keputusan pemimpin mereka. Bocah mesum ini tidak akan menggerayangimu dan kau bisa segera menebas punggungnya kalau dia berulah.”
          
          https://www.wattpad.com/story/146799717

Benitobonita

22 - Lady Wyvern
          
          S-sial!
          
          Maisha memutar tubuh untuk mengamati ilalang yang merupakan satu-satunya penghalang pandangan Cyril ke arah gadis itu. Matahari bersinar terang dan Cyril bukanlah seorang laki-laki tua dengan mata rabun, pria itu pasti akan langsung mengetahui identitasnya.
          
          “Siapa di sana?!” Suara berat Cyril lagi-lagi terdengar, penuh kecurigaan dan ancaman.
          
          Maisha menelan ludah, bimbang untuk menjawab atau lebih memilih menyelam hingga ke dasar sungai selama satu jam lamanya dengan risiko ditemukan mati mengambang malam harinya.
          
          https://www.wattpad.com/story/146799717

Benitobonita

21 - Lady Wyvern
          
          Mata Maisha melebar ketika melihat sosok yang dia hindari berada tidak jauh dari tempatnya berada. Cyril dalam kondisi bertelanjang dada berdiri setengah terbenam dalam air sungai yang dangkal. Dia terlihat menggenggam sebilah kayu panjang dengan ujung runcing.
          
          Sial! Kenapa dia ada di sana?
          
          Maisha menahan napas ketika kepala Cyril berputar pelan. Pria itu seakan sedang mengamati permukaan air di sekitarnya.
          
          Percik air terdengar sesaat sebelum Cyril menghunjamkan senjata buatannya. Seekor ikan berukuran sedang tampak menggelepar tertusuk tombak. Dia kemudian mengibaskan rambut basahnya, membuat bulir-bulir air yang meluruh di sana terempas, membiaskan berbagai warna di udara.
          
          https://www.wattpad.com/story/146799717

Benitobonita

20 - Lady Wyvern
          
          “Satu keping emas atas pengerusakan buku.”
          
          “Apa?!” pekik Maisha saat Liam menyodorkan perkamen Daftar Utang Mansha di depan hidung mancung gadis itu.
          
          Mereka hendak bersiap-siap berangkat. Namun, kini Maisha menunda memanjat tangga yang terjuntai dari punggung Topaz.
          
          “Itu adalah buku langka. Kau beruntung Cyril tidak mendendamu lebih dari ini,” tegur Liam sambil mengetuk kepala Maisha dengan tempat tinta yang dia genggam.
          
          “Aku tidak mau membayarnya!” Maisha menelengkan kepala, menghalau benda itu. Dia kemudian menoleh ke arah Cyril yang sedang memeriksa jaring dan kotak di punggung Ruby dan berseru, “Kapten! Aku tidak mau membayarnya! Kau dengar itu?!”
          
          https://www.wattpad.com/story/146799717

Benitobonita

19 - Lady Wyvern
          
          “Angkat bokongmu!” Omelan Cyril memekakkan telinga gadis yang kini sedang berusaha tidak mengecup tanah yang berada lima sentimeter di hadapannya.
          
          “Tiga belas!”
          
          “Uh!” Maisha menggunakan otot lengannya untuk melakukan full push up. Matahari pagi, wangi rumput, bahkan aroma kotoran wyvern yang tercium samar-samar sama sekali tidak berhasil menambah kekuatan gadis itu.
          
          “Empat belas!”
          
          “Ah!” Maisha memekik sebelum jatuh tengkurap dengan napas hampir putus, pasrah dengan nasib malangnya.
          
          “Siapa yang menyuruhmu istirahat! Angkat badanmu!”
          
          https://www.wattpad.com/story/146799717

Benitobonita

11 - Persephone [ English Version ]
          
          Hades' curiosity was piqued when he heard faint laughter from his chamber. Upon opening the door, he suddenly inhaled the fragrance of roses.
          
          Hades' eyes widened as he saw his majestic home transformed into a field of flowers. He entered to find the culprit, who redo his interior without permission.
          
          However, he stopped walking when he heard someone singing. He was familiar with that music. He recognized the beautiful voice that made him fall in love with the owner.
          
          Hades took a deep breath as he saw Persephone dancing and singing in their chamber. Her face was bright, and her blue eyes sparkled. New flowers bloomed with each graceful movement of her bare legs, concealing the skeletons and dispelling the dark aura.
          
          However, Persephone did not notice his presence as she was absorbed in her enjoyment, unlike Hecate, who immediately stood up from the bedside. She bowed slightly to Hades before leaving the room to return to the Human World.
          
          https://www.wattpad.com/story/372738738