Benitobonita

10 - Cerita Mini Puerro
          	
          	Karl melirik ke arah pepohonan lebat yang ditunjuk siluman dengan jantung berdebar. Tidak mungkin makhluk neraka itu berniat baik kepada manusia.
          	
          	"T-tidak. K-kami a-akan tetap m-melewati jalan i-itu." Pandangan Karl terpaku pada asal jeritan.
          	
          	"K-karl." Cengkeraman jari-jari Nenek mengerat, seakan meragukan keputusannya.
          	
          	Akan tetapi, Karl bersikukuh dengan keputusannya.
          	
          	"Oh, baiklah." Siluman itu menepi. Dia menyeringai dan mengibaskan tangannya secara perlahan, mengizinkan Karl dan Nenek melintas.
          	
          	https://www.wattpad.com/1572354629?utm_source=ios&utm_medium=postToProfile&utm_content=share_writing&wp_page=create_on_publish&wp_uname=Benitobonita

AnaNoviyanti

Kk apa ad pdf Grant mate kk 

ayyaasf_

@ Benitobonita  okeii Kak, untuk kode uniknya itu apakah yang dimaksud angka dibelakang pembayaran itu kah Kak? 
Reply

Benitobonita

10 - Cerita Mini Puerro
          
          Karl melirik ke arah pepohonan lebat yang ditunjuk siluman dengan jantung berdebar. Tidak mungkin makhluk neraka itu berniat baik kepada manusia.
          
          "T-tidak. K-kami a-akan tetap m-melewati jalan i-itu." Pandangan Karl terpaku pada asal jeritan.
          
          "K-karl." Cengkeraman jari-jari Nenek mengerat, seakan meragukan keputusannya.
          
          Akan tetapi, Karl bersikukuh dengan keputusannya.
          
          "Oh, baiklah." Siluman itu menepi. Dia menyeringai dan mengibaskan tangannya secara perlahan, mengizinkan Karl dan Nenek melintas.
          
          https://www.wattpad.com/1572354629?utm_source=ios&utm_medium=postToProfile&utm_content=share_writing&wp_page=create_on_publish&wp_uname=Benitobonita

Benitobonita

8 - Cerita Mini Puerro
          
          Meski dengan kaki gemetar, Karl memposisikan dirinya di depan Nenek dan berkata, "I-izinkan kami lewat. K-kami tidak berbuat bu-buruk."
          
          Manusia siluman itu dari semak-semak. Dia kemudian berjalan mendekati mereka.
          
          "K-karl." Nenek yang berdiri di belakang Ka menyentuh punggungnya dan berbisik, "L-lari. L-lari sekarang."
          https://www.wattpad.com/1570769093?utm_source=ios&utm_medium=postToProfile&utm_content=share_writing&wp_page=create_on_publish&wp_uname=Benitobonita

Benitobonita

8 - Cerita Mini Puerro
          
          Meski dengan kaki gemetar, Karl memposisikan dirinya di depan Nenek dan berkata, "I-izinkan kami lewat. K-kami tidak berbuat bu-buruk."
          
          Manusia siluman itu dari semak-semak. Dia kemudian berjalan mendekati mereka.
          
          "K-karl." Nenek yang berdiri di belakang Ka menyentuh punggungnya dan berbisik, "L-lari. L-lari sekarang."
          https://www.wattpad.com/1570254957?utm_source=ios&utm_medium=postToProfile&utm_content=share_writing&wp_page=create_on_publish&wp_uname=Benitobonita

Benitobonita

7 - Cerita Mini Puerro
          
          Karl melihat ke arah Hutan Kabut kemudian ke jalan utama. Bimbang merajai. Siluman atau mayat hidup?
          
          Dari kejauhan Karl samar-samar melihat sosok yang sedang berjalan menyusuri jalan utama. Gerakannya tidak wajar, seperti terpincang-pincang.
          
          Mayat hidup?!
          
          "Nek, ayo." Karl tidak menunggu hingga makhluk itu semakin mendekat. Dia segera menggandeng Nenek dan berjalan ke arah Hutan Kabut.
          https://www.wattpad.com/1569460857?utm_source=ios&utm_medium=postToProfile&utm_content=share_writing&wp_page=create_on_publish&wp_uname=Benitobonita

Benitobonita

6 - Cerita Mini Puerro
          
          Karl berpikir keras. Apabila pada salah satu rumah terdapat mayat hidup, apa yang harus dia lakukan? Bagaimana bila lebih dari satu? Apa Nenek akan baik-baik saja?
          
          Karl melihat ke arah Nenek yang tampak rapuh. Tidak. Dia tidak bisa mengambil risiko. Dia harus segera mencari para tentara untuk mendapatkan perlindungan.
          https://www.wattpad.com/1568960912?utm_source=ios&utm_medium=postToProfile&utm_content=share_writing&wp_page=create_on_publish&wp_uname=Benitobonita

Benitobonita

5 - Cerita Mini Puerro
          
          Karl membuka perlahan pintu. Tubuh tanpa kepala Paman Joe tergeletak di dekat jendela. Dia seharusnya menguburnya. Namun, bagaimana bila ada mayat hidup lainnya? 
          
          Karl menoleh ke arah Nenek. Nenek tidak bisa berjalan cepat, tetapi dia khawatir akan keselamatan Nenek.
          
          "Nek, ayo, kita kubur Paman Joe," ucap Karl pada akhirnya. "Setelah itu, kita ke Kota Marrack mencari perlindungan."
          https://www.wattpad.com/1568656380?utm_source=ios&utm_medium=postToProfile&utm_content=share_writing&wp_page=create_on_publish&wp_uname=Benitobonita

Benitobonita

4 - Cerita Mini Tanah Puerro
          
          Jendela berderit. Karl berlari ke dekat perapian, tempat di mana dia meletakkan kapak.
          
          Sepasang tangan terulur masuk, mencengkeram bibir jendela. Suara geraman rendah semakin jelas, begitu juga bau bangkai yang kembali tercium.
          
          "Joe ...." 
          
          "Nenek, awas!" 
          https://www.wattpad.com/1568247412?utm_source=ios&utm_medium=postToProfile&utm_content=share_writing&wp_page=create_on_publish&wp_uname=Benitobonita

Benitobonita

3 - Cerita Mini Tanah Puerro
          
          "Nenek! Menjauh dari sana!" 
          
          Karl menarik lengan Nenek dan menariknya ke balik tubuh pemuda itu. Bau anyir tercium dan geraman terdengar semakin jelas. 
          
          Kabut menipis, saat Paman Joe yang telah berubah menjadi mayat hidup berjalan terseok-seok mendekati Karl.
          https://www.wattpad.com/1567875724?utm_source=ios&utm_medium=postToProfile&utm_content=share_writing&wp_page=create_on_publish&wp_uname=Benitobonita