18 - Lady Wyvern
Liam berdecak sambil menutup kipas dengan sekali entakan. Pria itu kemudian berjalan ke ranjangnya sendiri, membuat Samson berpindah ke ranjangnya. Dia melirik ke arah Maisha dan berkata, “Kau harus memperbaiki tata kramamu, Bocah. Tindakanmu tadi siang sangat memalukan.”
Maisha sontak teringat akan tingkah aneh Cyril dan ucapan janggal Liam sebelumnya. Dia pun menoleh dan bertanya, “Apa maksudmu?”
“Oh, bukan suatu hal yang penting.” Liam mengipasi diri sendiri sambil duduk di ranjangnya sebelum memberikan melirik ke arah Maisha. “Ternyata, selain pemabuk kau juga gemar berjudi, atau kau berjudi saat mabuk.”
“Aku apa?!”
“Kau mengundi dadu dengan pria barbar yang bernama Kavier––”
“Xavier,” koreksi Samson.
“Ah, ya, Xavier. Kau menjaminkan Topaz sebagai modal awal dan membuat Cyril murka. Kau juga bergelantung pada tirai dan bernyanyi, sebelum menangis tersedu-sedu.”
“Aku tidak melakukannya!” Wajah Maisha sontak terasa panas. Dia memang sedikit teringat mengenai soal gelak tawa dan dadu. Namun, dia sangat yakin tidak memanjat tirai.
https://www.wattpad.com/story/146799717