BlackWolf3001

Hai, pembaca tercinta ehe.
          	
          	Terimakasih karena sudah setia menunggu. Tapi, gue pun ragu untuk melanjutkan cerita 'Dia Kembali'. Antara malas dan bingung ama ending. Ah, pusing.
          	
          	Kirain karena lama gak update, pada lupa. Eh, malah ada pendatang baru. Ngefollow pula hiks. Jadinya kan gue malu. Kalian berharap gue update, sementara yg diharepin mager. 
          	
          	Jadi, anggap aja gue gak pernah nulis cerita ini. Terimakasih. Soalnya gue sibuk ngebucin huahaha. Mungkin kalian kenal dia. Gepeng dan suka nyasar. Sekian .
          	
          	_Adira manis.

BlackWolf3001

@ BlackWolf3001  sudah tidak ada harapan yg ono. Kecuali ada yg bisa bantu gue benerin Gmail yg lupa sandi. Huaaaa gue pikun amat
Balas

chiekha0421

@ BlackWolf3001  gw kira notip sari akun sea
Balas

BlackWolf3001

Hai, pembaca tercinta ehe.
          
          Terimakasih karena sudah setia menunggu. Tapi, gue pun ragu untuk melanjutkan cerita 'Dia Kembali'. Antara malas dan bingung ama ending. Ah, pusing.
          
          Kirain karena lama gak update, pada lupa. Eh, malah ada pendatang baru. Ngefollow pula hiks. Jadinya kan gue malu. Kalian berharap gue update, sementara yg diharepin mager. 
          
          Jadi, anggap aja gue gak pernah nulis cerita ini. Terimakasih. Soalnya gue sibuk ngebucin huahaha. Mungkin kalian kenal dia. Gepeng dan suka nyasar. Sekian .
          
          _Adira manis.

BlackWolf3001

@ BlackWolf3001  sudah tidak ada harapan yg ono. Kecuali ada yg bisa bantu gue benerin Gmail yg lupa sandi. Huaaaa gue pikun amat
Balas

chiekha0421

@ BlackWolf3001  gw kira notip sari akun sea
Balas

J_Hanum

Izin promosi, ya, Kakak.
          
          "Bapak-bapak boleh saja benci saya, tapi saya belum menemukan alasan untuk membalas kebencian itu. Yang bisa saya lakukan hanya benci terhadap hidup saya sendiri karena terlahir dalam keluarga teroris! Siapa juga yang mau lahir jadi anak teroris? Semua orang waras akan menolaknya, termasuk saya, Pak!"
          
          Walau dadanya sesak, Aya tidak menangis. Ia sudah lelah mengeluarkan air mata. Aya merasa percuma. Menangis tak akan menghasilkan apa-apa.
          
          "Saya bukan teroris!" tegas Aya dengan napas memburu.
          
          Selama ini, seseorang yg  terlanjur dibuang oleh masyarakat akan sulit untuk mendapatkan ketulusan dari orang di sekitarnya. Jangankan cinta, belas kasih pun tidak. Masih adakah cinta tulus bagi Aya, remaja yang bernasib kurang beruntung memiliki ayah seorang teroris?
          
          Ini Linknya : 
          https://www.wattpad.com/story/294513865?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=share_writing&wp_page=create&wp_uname=Ammah_Hanum&wp_originator=39idVoFgCpADpaLTPRYTG4d7c696PTCTvrFxu9uIjw5dxEzTwrcNtHbx7sqwtT5wEx%2F1YrexQgtCfXB0lasrziSGSTU56Lk9k1cKsQjT40VTxDKRS8UA7fhj6UXmoeyE

J_Hanum

Delyupus

Misi kk numpang promosi^^
          
          Apa yang kalian lakukan jika kalian adalah seorang indigo dan 'mereka' meminta bantuanmu untuk menyelesaikan masalah 'mereka'? Kalian akan membantu atau mengabaikan 'mereka'? Jika kalian menanyakannya pada Rasya, maka ia dan sahabatnya memilih untuk membantu 'mereka'. 'Mereka' yang kalian sebut.... Hantu. 
          
          https://www.wattpad.com/story/233760107?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=story_info&wp_page=story_details_button&wp_uname=Delyupus&wp_originator=7%2BaVJ99QpUDAD8XIeDdaNAb9d5sw7PUomoQSajpR3IeoGdMDZDHd3xhIr3NIbDoMBcMxwrUANuem5rS9NLh5Qxu2KWIzPVJQwIP6jAc%2F2tX1NGUSvtQhPeKdR1sIyu0U

Gladis_27

J_Hanum

Izin promosi.
          
          Dosakah bila seorang siswi biasa Yayasan Islam Darussalam seperti Hanna Syakira memanjatkan doa yang terselip sebuah nama? Hanna tak sengaja menyukai Ustadz Fadil yang notabene-nya adalah guru di kelas mereka.
          
          Rasa itu tumbuh ketika laki-laki itu menghukumnya di halaman kompleks literasi yayasan. Hanna yang tak percaya cinta pada pandangan pertama langsung kena karma saat itu juga. Tanpa permisi atau sekedar izin menempati hati.
          
          "Bolehkah aku menyapa sinarmu? Kala dingin menyergap kalbu. Titip hatiku, Ustadz. Bawa ke mana pun engkau mau asal jangan mengembalikan padaku. Bawa pergi bersamamu dan kembalilah saat sudah lelah!" lirih Hanna sembari menggenggam buku catatan berisi curahan hati dalam bentuk puisi.
          
          https://www.wattpad.com/story/260601567?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=share_reading&wp_page=reading&wp_uname=Author_Han&wp_originator=a1TD1ubfKBGkJpjlyhm0mSiX04PXASsTsJZfG77viC664G3B%2FDoPgZCtZ1mR2Sj4Cl8NoAtMz%2Bg7XLHWBhTx5%2BYERSvOAG%2FkeglmXDGlvp3Hn8jgSllQzUjxrfJXulV2