Blessed_Naera

Mentari, bolehkah aku merindukanmu? 
          	Cahayamu meredup, bahkan kini seakan tak terjangkau lagi olehku. 
          	
          	Mentari, masihkah kau mengenalku, atau mungkin kau menganggapku tiada? 
          	
          	Beralih kepada Bulan dan Bintang. Mereka yang menyinari kegelapanku, kekuranganku. 
          	
          	Mentari, bagaimana bisa aku bercengkrama denganmu seperti dulu? 
          	
          	Mulai saja percakapan itu, tapi akan membahas apa? Mungkinkah aku yang terlampau kaku? Mementingkan apa yang harus kuperbincangkan, bukan memulainya dengan perbincangan bebas saja? 
          	
          	Mentari... 

Blessed_Naera

Mentari, bolehkah aku merindukanmu? 
          Cahayamu meredup, bahkan kini seakan tak terjangkau lagi olehku. 
          
          Mentari, masihkah kau mengenalku, atau mungkin kau menganggapku tiada? 
          
          Beralih kepada Bulan dan Bintang. Mereka yang menyinari kegelapanku, kekuranganku. 
          
          Mentari, bagaimana bisa aku bercengkrama denganmu seperti dulu? 
          
          Mulai saja percakapan itu, tapi akan membahas apa? Mungkinkah aku yang terlampau kaku? Mementingkan apa yang harus kuperbincangkan, bukan memulainya dengan perbincangan bebas saja? 
          
          Mentari... 

Blessed_Naera

          Katanya, jangan percaya pada siapapun. Tak ada kebaikan yang ditawarkan tanpa pamrih. Benarkah? Hufh, pengecualian pasti ada, tapi di manakah aku dapat menemukan petunjuk dari pengecualian itu? Seperti ada yang menggumpal dan menumpuk. Ingin mengurainya, tapi sekali lagi bertemu dengannya, keraguan dan ketidak percayaan.