Minhee
Terkadang aku terhenti dan berfikir.
Inikah hidup? Disaat yang sudah jauh lebih baik dariku direndahkan, disaat yang jauh lebih sempurna dariku dipermalukan.
Ohh jadi ini hidup.
Melihat dia tertawa menyambut pelukanku dan mendengar kisah ku.
Melihat di berbinar menerima hadiah dariku.
Hatiku menghangat, senyuman terangkat. Tidak seburuk itu.
Tapi...
Ketika mataku menemukan, dia tertidur dengan barisan airmata kering di pipinya, hatiku mengilu.
Mendengar rintihan nafas tersengal dan lirihan tangis di tengah malam. Hatiku memilu.
Dan hari ini ada akhir,
"Hey, kenapa menangis"
Manik berbinar yang selalu diikuti senyuman diwajahnya, menatapku bingung. Kaget. Sayu.
Kedua tangannya terangkat menutup wajah cantik yang selama ini menyapa ku.
Tangisan terdengar, kembali.
"Heh,,hey,, ssstt its okay.."
Kutarik pelan,, kurengkuh ia dalam pelukan, berharap tangisan itu kan sirna..
Hingga ku sadari sang pujaan hati terlelap dalam sunyi.
-
"Kecemasan berlebih..."
"....ketakutan terhadap gelap dan kesendirian.."
"...trauma masa lalu..."
Hati ini rasanya memilu, mengetahui selama ini diriku tak tau apa apa.
Sang pujaan hati tertekan, ketakutan, dan kesepian.
Sekantung obat di dalam kamar mandi adalah salah satu bukti, bahwa dirinya sangat terbebani.
Dimana aku selama ini
Kenapa aku baru mengetahui
Bahwa bebannya seberat ini.
"...im- im sorry..."