agnibee

bacanya dari bawah "^_^

agnibee

@Callmewithbey aslinya tanpa ekspresi 
Reply

agnibee

"ssrraakk..." Aku mendengar suara dari semak disebelahku. Benar saja, semak itu tampak bergerak gerak. Dari balik semak muncul seekor serigala berwarna abu abu. Tanganku reflek mengambil ranting dan menjauh darinya. Serigala itu menatapku dengan tatapan memelas. Dia tidak menyerangku. Kulihat sebuah tongkat kecil menancap di kaki kirinya. Sebuah anak panah. Mungkin dia selamat dari kejaran pemburu, tapi anak panah itu masih menempel di kakinya. Kubuang ranting ditanganku dan mendekatinya perlahan. Telapak tanganku kudekatkan ke dahinya dan mengelus kepalanya. Dia tidak sebuas dugaanku, dia ramah seperti anjing peliharaan biasa. Dia merebahkan badannya ke tanah. Aku mencabut anak panah di kakinya. Suara ringkikan kesakitan terdengar seperti suara anak anjing. Aku mengambil botol air dari ranselku. "Masih ada sedikit air, ini cukup untuk membersihkan lukamu, bertahanlah". Kurobek sedikit kaosku dan membalut lukanya dengan itu.
          
          
          "Oke, kau bisa berdiri sekarang". Dia menggerakkan kakinya lalu berdiri perlahan. Matanya menatapku, seperti ingin mengucapkan terima kasih lalu berjalan pelan meninggalkanku. Tiba tiba ia berhenti dan menoleh kearahku. Dia menatapku dan berkata "Terima Kasih".
          
          
          Aku kaget, bingung, dan ketakutan. Apakah aku bermimpi? Karena baru saja aku mendengar dia berkata terima kasih. Suara itu terdengar pelan namun cukup jelas. "Oh tidak, mimpi aneh apa lagi ini" 
          
          
          Dia kembali berjalan, meninggalkanku dalam kebingungan dan ketakutan. Dia hilang ditelan kabut. Seketika semua menjadi gelap.
          
          
          ***

agnibee

          Aku menutup kepalaku dengan hoodie dan berjalan memasuki jalan kecil di hutan. Hawa dingin menembus jaketku. Suara hewan malam mulai terdengar, mengiringi langkah kakiku yg sesekali menginjak ranting kering. Beruntung lagit malam ini cerah, sehingga aku bisa berjalan tanpa bantuan cahaya dari layar ponselku untuk menerangi jalan. Kabut tipis mulai muncul. Tapi tidak masalah, aku masih bisa melihat jalan pulang. Lolongan serigala terdengar dari kejauhan. Rupanya malam ini bulan purnama.
          
          
          

agnibee

draft part 5
          
          Bus yang kutumpangi merangkak perlahan di perbatasan Rosemary. Mungkin bensinnya habis pikirku. Benar saja, bus tersebut tiba tiba berhenti. Pak sopir tampak sedikit menggerutu. Ia meminta maaf kepada penumpang dan menyuruh kami menunggu bus pengganti.
          
          
          Sebenarnya ini tidak jauh dari tempat tinggalku. Aku bisa mengambil jalan pintas lewat hutan aspen.
          
          
          Aku mengambil handphone dari saku kiri celana. Jariku menekan sebuah nama di daftar kontak. "Bibi Liz".
          
          
          "Halo Mike". Terdengar suara dari balik handphone.
          
          
          "hey aunty, sepertinya kalian akan makan malam tanpa aku. Bus yang kutumpangi mogok di tengah jalan. Aku tidak mau menunggu bus pengganti, jadi aku akan jalan kaki menuju rumah lewat hutan aspen, ini tidak terlalu jauh. Mungkin sekitar lima belas menit".
          
          
          "Tidak apa apa Mike, aku dan pamanmu bisa menunggu. Berhati hatilah. Ini sudah mulai gelap".
          
          
          "Tenang saja aunty, aku bisa jaga diri. I love you".
          
          
          "I love you too son".