Casa_Kusosuru

In a small village in Indonesia, borrowing money from relatives led one of the parents to kill his nephew. But who is the suspect? Twelve siblings, one of whom had cruelly soiled their hands.

Casa_Kusosuru

"Wah panjang ternyata. Tapi... Itu kerjaan apa, yang aestetik tapi gaji kecil, barista?"
          
          "Sejenis itulah. Cukup artsy di mata orang. Tapi itu wisata masa lalu. Malah kalau saya tidak berani bangkit lalu mencoba bidang yang bukan diri saya setelah kejadian itu, saya pasti tidak akan selamat sampai detik ini. Saya ingin mencoba memperbaiki kesalahan saya karena saya tidak serius kuliah akuntansi dulu. Saya menyesal. Saya ingin membayarnya sekarang."
          
          "Mmm ... keliatannya membekas sekali. "
          
          "Engga apa-apa... mas... kenapa kamu melihat saya seperti itu."
          
          "Bukan apa-apa, btw jangan panggil saya mas, saya masih 19 tahun dan belum pernah kuliah sebelumnya. Ini kuliah pertama saya."
          
          "Waduh! Lah kamu masih bocah ternyata!"
          
          "Mana ada 19 tahun masih bocah. Kakaknya aja yang tetap cantik dan engga pernah menua."
          
          "Makasih sih tapi ...."
          
          "Kakak menurutku kayaknya umurnya sekitar 23, 25, atau 17 tahun. Kuanggap umur Kakak segitu aja. Kalau misal umur Kakak lebih dari itu, itu berarti tubuh Kakak tidak pernah menua agar bisa lancar menjalankan kesempatan kedua Kakak."
          
          "Ehm, kamu itu masih muda tapi ucapanmu sok manis sekali."
          
          "Kakak sepertinya tidak ada teman cerita. Mau kapan-kapan chat-chat-an dari Whatsapp, saya sudah save nomor Kakak dari awal ketemu."
          
          "Kamu nanti balas chat saya tapi cuek sama chat teman kuliahmu."
          
          "Loh seorang profesional harus punya dua nomor Whatsapp."
          
          "Berarti kamu belum punya nomor saya. Nomorku yang kamu save itu nomor Whatsapp bussiness saya."

Casa_Kusosuru

"Waduh, apa waktu itu ada masalah?"
          
          "Mmm ... iya eh ... engga juga sih. Waktu itu penyebab masalahnya murni dari diri saya sendiri yang problematik. Saya merasa tidak passion dengan kuliah saya, lalu saya menekuni suatu pekerjaan yang idealis dan sesuai dengan yang saya inginkan sebagai bayaran saya yang gagal mencari biaya murah dan beasiswa untuk kuliah. Saya berpikir dengan cara itu saya bisa memutar balikkan keadaan saya yang sudah sangat tampak tidak berguna di masyarakat dan orang tua. Namun hasilnya ternyata saya tidak bisa mengendalikan diri saya dengan baik. Permasalahan uang mulai datang, disusul masalah akademik dan biaya pendidikan, saya lalu tertekan secara mental, dan mulailah saya tidak profesional pada pekerjaan itu. Saya memberikan hasil yang buruk kepada para pe.. langgan. Lalu saya berhenti total dari pekerjaan itu dan mencoba peruntungan lain sembari berusaha bangkit."
          
          "Mmm keknya berat ya. Waktu itu memang kuliah apa dan kerja apa."
          
          "Oh waktu itu saya ambil akuntansi, kelas reguler. Waktu itu saya tidak suka akuntansi jadi saya cari part time. Masnya pasti tahu part time ala anak muda itu pekerjaan yang aestetik dan disukai orang tapi uangnya kecil. Waktu itu saya ngoyo pingin kerja di kerjaan itu. Tapi makin lama saya makin stress dan tidak menikmati lagi. Kondisi waktu itu uang yang dihasilkan sangat kecil tapi orang-orang sangat menyukai hasil kerja saya. Saya dapat tawaran part time dengan jobdesk yang sama di tempat lain. Itu bikin saya terlalu terburu-buru menyelesaikan pekerjaan saya sebelumnya, alhasil para pelanggan kecewa. Nama saya langsung anjlok waktu itu dan tempat lain itu akhirnya tidak jadi mempekerjakan saya karena nama saya sudah jelek. Saya akhirnya banting still ke bidang yang sangat realistis dan berbeda dengan pekerjaan sebelumnya, namun bidang itulah yang dapat menyelamatkan saya dari keterpurukan."

Casa_Kusosuru

"Kak, loh, yang dua minggu lalu yang ketabrak. "
          
          "Ah, mas yang waktu itu dikejar motor sama anak-anak SMP yang bawa clurit."
          
          "Iya benar Kak, Kakak kuliah di sini juga? Kelas karyawan juga?"
          
          "Iya benar, tapi saya mahasiswa baru. Mas kayaknya sudah lebih dulu kuliah di sini."
          
          "Iya Kak, sudah semester 3."
          
          "Wah keren-keren, berarti sambil kerja ya.  Hebat banget."
          
          "Biasa aja Kak jujur. Yang hebat itu yang bisa totalitas ngasih fokusnya buat kuliah, mereka bisa nyerap ilmu sedalam-dalamnya. Yang kuliah sambil kerja macam saya biasanya sudah engga bisa masuk ke otak materi kuliahnya, malah saya sering dapat keringanan tugas dari dosen karena keliatan udah capek. "
          
          "Aaa ngerti-ngerti, yang penting masnya tanggung jawab dan engga pakai joki. "
          
          "Jujur kak kalau tentang tanggung jawab saya masih usahakan. Yang waktu itu kecelakaan, itu karena saya kabur dari kos. Temen saya yang kuliah malam di sini juga udah engga betah sama kelakuan saya yang sering engga tanggung jawab sama tugas kelompok, sampai mau nyusul ke kosan saya. "
          
          "Hahaha, habis itu tabrakan sama saya ya masnya."
          
          "Iya. Malah bisa kenalan sama Kakak yang cantik."
          
          "Masnya bisa aja, gini-gini saya dulu dekil banget mas, kek cewek ansos gitu. Saya baru banyak perawatan setelah bisnis saya sukses."
          
          "Wah ada uang ada hasil ya Kak ya."
          
          "Iya, saya coba berbagai bidang dan akhirnya saya milih menekuni bidang yang bisa kasih timbal balik uang yang banyak tapi masih halal."
          
          "Wah kapan-kapan saya bisa diajarin kakaknya doang. Menyala uang kuliahku di sini, dompetku berasa mau nangis."
          
          "Haha mau gimana lagi ya mas, uang kerja sendiri engga minta orang tua."
          
          "Kakak juga keren pasti pakai uang kakak sendiri ya. Malah kakak perawakannya kayak orang kaya banget."
          
          "Haha, padahal dulu saya pernah kuliah mas tapi engga selesai, padahal tinggal kuliah-kuliah aja, uang bulanan sudah dari orang tua. Tapi saya engga ikhlas sama kuliah saya. Kerasa penyesalannya di akhir-akhir."
          
          "Waduh, apa waktu itu ada masalah?"

Casa_Kusosuru

"Dunia idealis tidak pernah berada di pihakku. Maafkan aku, kalau bukan karena uang, aku tidak akan tergesa-gesa menamatkan cerita ini dan akan dengan sangat totalitas menggarap cerita ini. Terima kasih telah setia membaca The Elegy of The Fantasy World. "
          
          Itu adalah cuitan terakhir yang dikirim oleh sang author. Dan setelah itu, sang author tidak pernah aktif lagi membuat cuitan atau membalas komentar para fans yang bertanya-tanya dan mengamuk.

Casa_Kusosuru

Random ide lagi:
          
          Cerita fantasi petualang yang paling digemari para pembaca, tiba-tiba menyuguhkan ending yang jelek dan terkesan di paksakan. Membuat para fans mengamuk ingin membuat perhitungan dengan authornya. Seorang bocah kelas 6 SD, bersama para fans yang kecewa lainnya, melakukan pembullyan kepada sang author melalui kanal internet, namun ketikan-ketikan jahat mereka tidak pernah direspon dan dibalas oleh sang author. Akan tetapi berkat komunitas para fans marah itu, si bocah laki-laki itu akhirnya tahu nama asli si author. 
          
          Bertahun-tahun telah berlalu, si bocah kelas enam SD itu sudah bertumbuh menjadi remaja lelaki berusia 19 menuju 20 tahun. Dikarenakan keadaan, dia terpaksa bekerja menjadi drafter di perusahaan mesin kapal sekaligus mengambil kuliah malam di universitas yang menyediakan kelas karyawan. Dikarenakan tidak kuat siang hari kerja dan malam kuliah, lelaki itu mulai kehilangan semangat kuliahnya, membuat beberapa teman tugas kelompok di tempat kuliahnya geram dan yang satu kota dengannya berniat menyusulnya di kosannya. 
          
          Pemuda itu kabur dari kosnya dan ngelayap entah kemana. Tidak sengaja dia membuat kecelakaan lalu lintas kecil dengan seorang wanita cantik dengan pakaian rapi. Wanita itu tidak begitu ambil pusing dengan kerusakan mobilnya, malah dia bersedia membantu si lelaki untuk membayar kerusakan motornya dan memberi kontak atau kartu namanya. Pemuda itu seperti tidak asing dengan nama si wanita. 
          
          Selang beberapa waktu, si pemuda itu sadar, nama wanita itu adalah nama seorang author komik digital terkenal 8 tahun yang lalu yang dulunya dia bully ketika dia kecil. Namun dari cara berpakaian dan bicara wanita itu, dia seperti bukan seseorang yang memiliki masa lalu seorang seniman, malah perawakan dia seperti seorang owner bisnis dengan pakaian rapi dan kaya raya. 
          
          Sebagai fans lama, si pemuda itu bertekat untuk mendekati si wanita, namun bagaimana caranya?

Casa_Kusosuru

Silent note
          
          Film-film seperti Dua Hati Biru, Ngeri-Ngeri Sedap, Home Sweet Loan, Drakor The Glory, Atau cerita-cerita bapak/nenek tua yang balik ke usia belasan/dua puluhan rasanya itu lebih related. Sempet maksain diri baca lanjutan cerita Bumi Tereliye tapi aku udah engga sanggup lagi.

Casa_Kusosuru

[Part 2]
          
          Gadis gen alpha itu bercita-cita ingin menjadi penulis atau kalau tidak, dia ingin salah satu tulisannya terbit. Sang wanita dalam hati langsung mengatakan, "Bodoh." Didapati fakta bahwa gadis itu tidak berumur panjang. Pihak keluarga sang gadis meminta si wanita untuk mengikuti permintaan si gadis dengan imbalan apapun. Ada dua permintaan si gadis yang wanita itu sulit mengabulkan, yaitu:
          
          1. Ajari dirinya membuat cerita fiksi
          2. Melanjutkan sekuel fantasi remaja milik si wanita yang sudah lama tidak dilanjutkan lebih dari 10 tahun

Casa_Kusosuru

Random note:
          Tiba-tiba kepikiran ide cerita untuk orang-orang usia 20+ tapi genrenya untuk 13+.
          
          Seorang wanita berumur 27 tahun yang memiliki pekerjaan sebagai akuntan, belum menikah, dan sandwich generation merupakan penulis terkenal genre fantasy remaja pada tahun 2015. Di suatu kendala perjalanan naik kereta, takdir membuatnya bertemu dengan seorang gadis gen alpha ya mengenalinya sebagai penulis remaja fantasi lawas. Gadis itu menyeretnya pada suatu survei panjang yang membuat wanita itu harus mengulik-ngulik tulisan zaman remajanya--yang menurut dia sudah cringe untuk dirinya yang sudah 3 tahun lagi akan berumur 30 tahun. 
          
          Namun tidak diduga itu membuatnya bereuni dengan beberapa orang, bertemu dengan pengalaman baru, dan jodoh.

Casa_Kusosuru

"Idealisme anak muda, dunia sebenarnya setelah sekolah, hutang, keluarga, penilaian lingkungan sekitar, dan budaya ketimuran, akan menjadi makanan mereka dalam bertahan hidup dan mencari kebenaran dibalik kematian kakak mereka. "