🌜

Menata ulang kembali yang berantakan, aku memilih berdamai dan mengikhlaskan dengan banyak hal tidak bisa aku paksakan, mungkin ada beberapa part yang menyakitkan namun cukup menjadi pelajaran, karena tidak ada yang namanya sia-sia. Mari bertemu hal baik kedepannya, kita selalu bertumbuh tanpa kita sadari, be nice  and happy -

kalau dibilang masih sayang ya masih,
          kalau ditanyain masih rindu ya, ya rindu banget. tapi ya sudahlah.
          
          intinya udah pernah berada dititik berjuang sebegitunya, mencintai setulusnya, kalo ujung-ujungnya dipisahkan oleh takdir yang emang tidak bisa bersama, cuma bisa pasrah.
          
          mungkin dengan mengikhlaskan dan melepaskan, dia bisa menata ulang rumahnya, bisa saja aku penghalang dia buat bahagia bersama rumah dan isinya. 
          
          ikhlas emang gak mudah, tapi bukan berarti gak bisa -
          
          

Terdiam dikesepian ruangan, kekosongan seakan merogoh jiwa; kekecewa itu terlihat menyiksa, tapi kepasrahan diri sedikit demi sedikit melegakan,- 

Mengikhlaskan itu tidak ada, yang ada hanya keterpaksaan lalu terbiasa, jalani saja. Biarkan waktu yang menghapus rasanya.

Tertampar banget sama kata kata ini, 
          "Kamu bukan gabisa lupain dia, tapi dia emang ada tempat tersendiri dihati kamu. sejauh apapun cari orang baru, pasti dia bakalan balik lagi ke fikiran kamu" -

dengan siapapun aku nantinya, semoga tidak ada perempuan yang bersedih atas bahagiaku. karna aku tau bagaimana rasanya harus ikhlas dan merelakan dia yang kita semogakan bersama orang lain.

bagaimana rasanya hidup setelah ditinggalkan seseorang yang pernah terpikirkan untuk kamu ajak hidup bersama???

Hi