pramunifia

Izin yah kak
          -Hopeless Romantic-
          
          Masen mengangguk. "Tentu saja aku mengingatmu. Kamu adalah Kenangan terindah bagi saya yang tidak bisa saya lupakan."
          
          Nevara mengerutkan keningnya dan bergumam dengan lirih namun masih bisa masen dengar, "Hanya kenangan?"
          
          Masen menunjukkan, tangan kirinya ke samping wajahnya. Terlihat sebuah cincin perak yang tersemat di jari manisnya. "Saya rasa, saya tidak bisa terlalu percaya diri. Tapi...saya tahu isi pikiranmu," lalu ia menurunkan tangannya kembali. "Maaf kisah kasih kita memang hanya sebatas saat itu."
          
          Nevara memundurkan langkahnya. "Kamu tidak menepati janji—"
          
          "Kamu kira saya mau bertunangan dengan wanita yang tidak saya cintai? Andai saat itu bisa memilih—"
          
          "Kamu yang bilang bahwa saya harus percaya cinta! Tapi kamu sendiri yang membuat saya percaya bahwa mustahil untuk saya bisa merasakannya!" Nevara mulai menitikan air matanya.
          
          Tiba-tiba suara bariton menginterupsi pembicaraan antara Masen dan Nevara, "Berani-beraninya kamu membuat seorang perempuan menangis!"
          
          baca lebih lanjut di:
          https://www.wattpad.com/story/303484768