halo kak, mampir ke cerita aku yuk...
Sebuah rasa yang datang tanpa diundang, namun tak bisa diusir semudah membalikkan telapak tangan.
Sebuah kecewa yang tertancap di hati bagai kapak di tanah. Tak bisa dilupakan meski diimingi 100 tiket konser sekalipun.
Sebuah hati yang dibiarkan terdiam di tengah jalan raya hingga pada akhirnya hancur lebur tertabrak mobil mahal berkecepatan tinggi.
Atau, sebuah hati yang dibiarkan sendiri di rumah tua di pinggir kota yang pada akhirnya habis dimakan waktu.
Mana yang lebih cocok dengan keadaan hati Alanza? Alanza mati rasa. Bukan. Bukan mati rasa yang seperti itu, tapi mati rasa yang bahkan Alanza tidak bisa membedakan mana bahagia mana sedih.
Apa aku gila?
__________________________
"Kita berjarak bukan cuma karena takdir, tapi karena memang seHARUSnya kita berjarak."
Alanza Benjamina Avdison
Lorenzo Sebastian Alfredo
Jgn lupa vote sama komennya ya... Luv yu
https://my.w.tt/RoG6qX3gBab