DF_Rost

DF_Rost

Hari pertama DWC sudah up! Featuring talenta-talenta dari HoloAdvent (Hololive EN 3rd Generation)!
          
          https://www.wattpad.com/1512676006-farewell-my-dear-watson-1-the-archiver

DF_Rost

@lara_albafolia  bukan maraton sih, tapi 1 hari 1 tema (selama februari)
Reply

lara_albafolia

@DF_Rost wah Akang lagi maraton juga tah
Reply

DF_Rost

"Ealah, trio begundal ini lagi. Udah ada duit buat utang yang kemarin-kemarin?" sindir Yu Sibeng pada trio Jakal, sementara aku dan Kebo berdiri di belakang barisan.
          
          "Sabarlah, Yu. Bentar lagi juga cair," sahut Jakal santai. Ia hendak mencomot tempe goreng di depan etalase, tetapi ditepis Yu Sibeng.
          
          "Sabar, sabar! Ini warung makan, bukan lembaga amal. Dikira sampean-sampean ini udah ngutang sejak kapan?"
          
          "Seminggu?" tebak Cempe.
          
          "Sebulan! Pura-pura lupa lagi. Nih, kasbon kalian. Mana yang katanya dapat durian runtuh? Ndasmu ketiban duren!"
          
          ***
          
          Ini update terakhir Obituari Arumdalu di bulan Januari. Bulan depan aku bakal ikut challenge NPC, jadi kita rehat sejenak dari karya ini. Kalo kalian suka, ikuti perjalananku selama sebulan di karya yang berjudul Farewell, My Dear Watson! Thanks for your attention!
          
          https://www.wattpad.com/1514178087-obituari-arumdalu-7-buto-ijo

DF_Rost

“Omong-omong, gimana perkembanganmu dengan Ika?”
          
          “Perkembangan apaan. Sama aja kayak dulu.”
          
          “Masa?”
          
          “Embuhlah, Cil. Tanya aja sama Ika. Kalau aku sih masih suka, tapi dianya gitu. Tandus macam tanah di sini,” balasnya. “Mending nambang pasir sama Bapak. Lebih jelas hasilnya.”
          
          “Oh, jadi situ mulai nyerah sekarang? Katanya fans Ika nomor satu.”
          
          “Ya mungkin emang itu takdirku. Cuma jadi fans, nggak lebih.” Kebo mengisap rokoknya lagi. “Aku enggak kaya, Cil. Beda sama sampean. Kalau jadi pun, rasanya mustahil membahagiakan Ika kayak sampean membahagiakan Nina.”
          
          “Entahlah. Bukannya munafik, aku emang punya privilege. Tapi bahagia atau enggak bukan kita yang menentukan,” bantahku. “Lagian, bukan aku yang kaya, tapi ayahku. Tahulah gimana keluarga Nina memandang keluargaku.”
          
          https://www.wattpad.com/1512348634-obituari-arumdalu-6-gubuk-keluarga-bawang