Itsraniana

Permisi, Kak. Numpang promote ya.
          
          Mampir yuk Kak ke ceritaku yang judulnya Teman. Asli ceritanya seru banget. Tentang cowok yang berkeinginan menjaga seseorang yang sangat berarti dalam hidupnya dengan cara ia mengajukan sebuah komitmen yaitu pernikahan.
          
          Ini aku kasih deskripsinya juga.
          
          ***
          
          "Gilang kenapa kita menikah?"
          
          "Karena kita teman."
          
          "Terus kalo kita teman kenapa kita menikah?"
          
          Gilang menghembuskan napasnya. "Lo tau nggak, sih, kalo Hellen Keller pernah berkata berjalan di kegelapan bersama seorang teman lebih baik daripada berjalan sendirian di dalam terang. Dan gue pengen lo berjalan bareng gue di kegelapan itu, biar gue tau segelap apa jalan yang selama ini lo lewati."
          
          Dia adalah Gilang Gwentama, sosok cowok dingin dengan sikap bodo amatannya yang pernah berjanji akan menjaga Liana sesuai permintaan terakhir sahabatnya.
          
          Setelah kematian Regan, Liana tidak baik-baik saja. Dia selalu berpura-pura menjadi sosok yang ceria, namun dibalik sifatnya itu dia menyimpan banyak luka yang tidak diketahui oleh siapapun. Diam-diam dia suka menyakiti dirinya sendiri.
          
          Gilang ingin bisa selalu menjaga dan mengawasi Liana setiap saat. Dia ingin mengembalikan Liana seperti dulu lagi, yang bisa tersenyum tanpa terpaksa, yang bisa tertawa tanpa terluka, yang bisa bahagia tanpa bersedih. Maka dari itu dia mengajukan sebuah komitmen pada Liana, yaitu menikah.
          
          Akankah Gilang dapat membahagiakan Liana kembali?
          
          Ataukah sebenarnya Gilang hanya menambah luka bagi Liana?
          
          ***
          
          Gimana? Tertarik untuk membaca? Aku tunggu ya vommentnya, terima kasih
          
          https://www.wattpad.com/story/251733170?utm_medium=link&utm_source=android&utm_content=share_writing

Riniast24

HilangNestapa

Assalamualaikum, Kak. Salam kenal, kak. Maaf, jika ada waktu luang, bolehlah baca cerita saya berjudul "Syahadat di Langit Seoul", barangkali merasa nyaman. Teriimakasih
          
          Blurb:
          
          Berawal dari salah direct message Instagram, Haura Anwar menjadi mengenal Park Hyun Jae, seorang Presdir muda dari salah satu brand kosmetik dan softdrink di Korsel. Dan saat awal musim semi, Haura Anwar yang berasal dari Cilacap berlibur ke Itaewon dengan menginap di rumah pamannya, menjadikannya dapat bertemu secara langsung dengan Park Hyun Jae. 
          
          Park Hyun Jae, ia adalah seorang agnostik yang menilai segala sesuatu berkenaan dengan Tuhan tak mungkin bisa dipahami, maka tak perlu dipikirkan. Namun, perlahan, setelah lebih mengenal Haura Anwar, ia menjadi berpikir ulang, jika sungguhkah demikian yang harus dipahamkan?
          
          
          https://www.wattpad.com/story/250956649?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=story_info&wp_page=story_details_button&wp_uname=chanyeolphile&wp_originator=Kz2t6evGC79CDSOKVqzeFE5YHLuo%2BAshlc6vAkibTG00v0Ea0cq8JSNf%2BHAcxfNMRGVWp9aHyVHt56sem%2F23vQBWik2TL6wqySNBZrwJo2wXrVqhLP1%2B9XEKo%2F4hO%2BRV
          

Adrianmdttr

Hallo, ini Biya. Khaliluna Anbiya. 
          Gadis lapuk di awal 30-an tahun yang masih enggan melepas masa lajangnya.
          
          Siapa peduli kalau orang-orang menyebutnya perawan tua? Mereka bahkan tak segan-segan menjadikan Biya sebagai pusat bisik-bisik dan perhatian.
          
          Tapi bagi Biya semua itu nggak penting. Toh gadis yang sudah menginjak umur kepala tiga itu selalu berprinsip "Selagi gue bahagia, persetan sama omongan orang."
          
          Begitulah sekiranya keyakinan teguh yang selalu Biya pegang. Lagipula nggak ada yang salah dari hidupnya. Lajang itu bukan AIB. Lajang jaman sekarang itu trendi. Right?
          
          Tapi kehidupan Biya yang terbilang aman dan bebas hambatan itu seketika jungkir balik saat Om Bagas memintanya mengisi posisi sekretaris menejer baru yang sekarang tengah kosong.
          
          "Aargh! JINGGA SIALAN!"
          
          .
          
          Askara Jingga. Bujang. 27 tahun. Songong, sombong, minus etika - dan anggap saja bisu. Tipikal bos-bos rese yang hobi menyiksa bawahan. Selalu sengit tiap kali menatap keberadaan Biya.
          
          Bagi lelaki blesteran Korea dan setengah surga itu, sosok Biya sudah seperti sumber dari segala macam masalah dan kesialan.
          
          "Kalau kamu manusia yang punya etika, kamu pasti tau namanya hukum timbal balik."
          
          Sial! Apalagi yang bisa Biya lakukan untuk mengembalikan hidupnya ke posisi semula - terbebas dari segala keruwetan ini? Kalau sepanjang hari dia harus berurusan dengan makhluk minus etika seperti Askara Jingga?
          
          Dibaca dulu gess..
          Pelan-pelan, tarik napas..
          Simpang di daftar bacaan..
          Tungguin notifikasi update..
          Siapa tau suka :)
          
          https://www.wattpad.com/story/234309515-ending-choice