Divany_7

Tapi kemungkinan cerita Dunia Bara g bakalan aku lanjut lagi soalnya aku udah lupa alur maaf ya guys aku bakalan bikin cerita 

Divany_7

SPOILER DUNIA BARA (2)
          
          Malam harinya salju turun perlahan di luar jendela besar kamar hotel. Lampu-lampu kota Zürich tampak seperti bintang-bintang yang turun lebih dekat malam ini. Suasana di dalam kamar hangat dan tenang. Musik klasik mengalun pelan, dan aroma lavender dari lilin aroma terapi mengisi udara.
          
          Rakha duduk di tepi ranjang, memandang Mala yang baru saja keluar dari kamar mandi. Ia mengenakan gaun tidur tipis berwarna krem, rambutnya terurai lembut, pipinya merah muda karena udara dingin.
          
          "Kamu tahu, bahkan kota seindah ini pun jadi biasa saja kalau dibanding kamu malam ini." ujar Rakha memandangnya tanpa berkata-kata beberapa detik 
          
          "Jangan menggoda terus… aku sudah cukup gugup." jawab Mala tersenyum malu, lalu duduk di sampingnya
          
          "Aku nggak akan memaksamu melakukan apa pun. Tapi aku ingin kamu tahu, aku mencintaimu sepenuhnya. Dengan segala rasa, dengan seluruh penghormatanku." Rakha mengambil tangannya, mengecup punggungnya perlahan 
          
          "Aku tahu. Justru karena aku tahu itulah… aku siap. Malam ini bukan tentang keberanian, tapi tentang kepercayaan. Dan aku percaya padamu." Mala menatapnya dalam
          
          Rakha tidak berkata apa-apa lagi. Ia hanya membelai wajah Mala, lalu meraih tubuh istrinya perlahan, memeluknya erat. Tidak terburu-buru, tidak dengan nafsu meledak-ledak melainkan dengan kelembutan yang nyaris menyakitkan karena begitu dalam. Ia mengecup bahu Mala, turun ke lehernya, menyusuri setiap inci kulit yang selama ini hanya bisa ia bayangkan dalam doa.
          
          Mala mengeratkan pelukannya. Ia bisa merasakan dada Rakha yang hangat menempel pada tubuhnya. Getar napas mereka menyatu, perlahan berubah ritmenya. Gaun tidurnya melorot tanpa kata, hanya dengan sentuhan lembut yang penuh makna.
          
          "Aku milikmu sekarang. Sepenuhnya. Bimbing aku, pelan-pelan…" Mala berbisik pelan di telinga Rakha