PrimadonnaPinky

KegateLan
          High 48# Romantis 
          
          Yg d tunggu2 Suda d up...
          Jgn lupa mampir!!!
          
          Part 51 (Proof??)
          
          Cuplikan adegan Ali dan Haikal :
           DEG!!
          
          Bagai di sambar petir, Ali terdiam saat Haikal menyebutkan kalimat terakhir di penjelasan barusan. Nafasnya tercekak seakan dia tidak mampu bernapas lagi.
          
          Tangannya Ali mengepal menahan getaran yang sangat hebat.
          
          Jantung? Jantung? Gak mungkin! Gak! Gak mungkin!
          
          Ali mencengkram kerah kemeja Haikal dengan dua tangannya yang kokoh. Tatapan Ali berubah marah.
          
          "JANGAN BERCANDA BANG! GAK MUNGKIN SISY SAKIT JANTUNG! GAK MUNGKIN BANG! IYA KAN BANG?"
          
          Haikal tidak bersikap melawan Ali pada saat ini. Dia tidak menjawab lagi pertanyaan Ali karena dia tahu kondisi psikis Ali pasti sangat kacau. Mendengar istrinya pergi entah kemana di tambah lagi dengan pemberitahuan kalau dia pergi karena sakit yang tidak bisa di sembuhkan dengan obat apapun. Membuat Haikal yakin seratus persen Sisy sedang kronis.
          
          "Sisy...," 
          
          
          Bagi siapa saja yg  mau membaca cerita ini boleh klik tulisan biru di ⬇ ini :
          
          https://my.w.tt/PiNaMbFMk4
          
          Dan yang mau baca PBB part 41 [Making Love ++] juga sudah up
          
          Mau Baper krn ini, baca ya ^^
          
          Yg penasaran baca klik tulisan di bawah ⬇ ini :
          
          https://my.w.tt/Q0NOSSGBI3
          
          

Ronotomo

Hallo, Kak, salam kenal.
          
          Aku mau recomen  cerita ini.
          Kisah Mahaprana Sultan--cowok asal Banjarmasin yang selalu mengaku sebagai orang kaya dan sedikit mesum--bretemu  dengan Yasmin--si cewek miskin yang berharap daoat jodoh orang kaya.
          
          
          Genrenya Romance -Comedy.
          
          ♡♡♡♡
          
          Ran menunduk. Sebenarnya kasihan juga dia. Mungkin benar kata Mas Agung, hidup Ran penuh tekanan. Makanya jadi banyak halu.
          "Ya udah, deh, jangan diambil hati," bujukku padanya.
          "Gak, kok," jawab Ran. "Aku cuma kepikiran, apa bener keluargaku udah nggak ada yang peduli denganku."
          Ran mendesah. "Apa mereka gak anggap aku sebagai keluarga lagi?"
          "Mungkin enggak. Siapa tau mereka lagi cari kamu, tapi belum ketemu.
          "Oh!" Ran mengangguk. "Misalkan keluargaku, udah nggak anggap aku lagi, kamu mau nggak jadi keluargaku?"
          
          Aku tersenyum. "Pasti. Kita semua udah anggep kamu keluarga."
          "Bukan. Aku tuh, maunya membina keluarga bahagia bersama, gitu."
          Aku bingung dengan maksud Ran.
          "Maksudnya menciptakan generasi penerus yang tampan dan cantik."
          Aku menghela napas dengan kasar. Anak ini! aku membatin. Kucopot sandal, lalu kutampol dia. Kebiasaan, otak mesumnya itu nggak pernah dibuang.
          
          
          Klik saja
          
          https://my.w.tt/X5zdVgYWE1