Putihnyaawan

Hello Kak, salam kenal. Izinkan aku untuk merekomendasikan cerita seru ya ...
          
          Wisuda. 
          
          Kata yang menunjukkan sebuah pencapaian luar biasa bagi seluruh mahasiswa, karena mereka telah berhasil melalui lika-liku kehidupan kampus. Seharusnya momen tersebut menjadikan Aurum Andascara, mahasiswi berwajah cantik dan ber-ipk tinggi bahagia, akan tetapi ini sebaliknya, penuh kemuraman, kesedihan, serta tangan yang bermandikan darah. Walaupun begitu, ia kepalkan erat-erat, obsidionnya memandang lekat pemandangan sungai yang tak jauh dari hadapannya.
          
          "Maaf ... maafkan aku ..." katanya dengan gemetar. Tak ada orang yang menyahut, selain suara klakson dari lalu lalang kendaraan yang melintas. Semilir angin membelai halus rambut pirang yang acak-acakan. Bukan hanya itu, sang bayu tersebut menjadikan dirinya semakin sesak, malam yang sunyi, rembulan juga malu-malu untuk melihat sosok yang tengah mengalami depresi berat. 
          
          "Maaf ...." 
          
          Setelah itu, Aurum menaiki pembatas jembatan, lalu terjun bebas ke bawah sana, danau yang deras akan air jernihnya.
          
          Bug ...         
           Https://www.wattpad.com/story/173217135

Putihnyaawan

Hai kak, terima kasih sudah memfollow, bila tidak keberatan akun ini tidak usah difollow, lebih baik kakak ikuti akunku yang memublishkan cerita
             @rosanayulia_  agar tidak ketinggalan informasi.
            
            Sekali lagi terima kasih dan mohon maaf♥
Reply

Aurelliaa17

Hy, kak. Izin promosi. Baca ya, siapa tahu suka
          
          
          
          https://www.wattpad.com/story/226350256?utm_content=share_writing&utm_medium=com.lbe.parallel.intl&utm_source=android
          
          
          
          "GUE SUKA SAMA LO!"
          
          Kanaya menatap datar Davind yang ada di hadapannya sambil tersenyum miring. Ia tak habis pikir akan apa yang cowok bermata elang itu katakan.
          
          "Up to you." Kanaya memilih tak peduli dan berbalik badan hendak meninggalkan Davind dari tempat yang mulai dipadati siswa karena pengungkapan konyol Davind.
          
          Namun, sebelum Kanaya meninggalkannya, dengan cekatan Davind menarik tangan kanan Kanaya membuat cewek berkucir dua dengan kacamata bulat yang menutupi matanya itu kembali berbalik dan malah menubruk dada bidang milik seorang Davindra Rendy Aditya.
          
          Kanaya membenarkan kacamata bulatnya lalu mendongak menatap tajam Davind, namun yang ditatap sama sekali tak mengeluarkan ekspresi apapun. 
          
          "Lo----" 
          
          Kanaya tak melanjutkan ucapannya  karena Davind  mendekatkan wajahnya membuat tak ada jarak sama sekali antara mereka. Bahkan  hidung mereka kini bersentuhan. Dan yah, sekarang Kanaya mampu merasakan nafas davind yang hangat, manis, dan memabukan.
          
          "Gue. Gak. Terima. Penolakan."
          
          
          CHUP_
          
          
          -The Secret Of Kanaya-