EL_ARTicious

Hari-Hari ku
          		Tak ada bedanya dengan manusia pada umumnya, akupun begitu menikmati alur cerita remajaku. Ditengah kepribadian yang menurutku seperti ilalang di antara sekat sawah. Bergoyang ke kanan dan ke kiri mengikuti petunjuk angin. Bersama beberapa teman yang membuatku lupa dengan asmara , tentunya setelah aku mengerti betapa sakitnya mencintai.
          	Akupun tidak mau merusak masa-masa SMA ku dengan hanya memikirkan perihal asmara yang akan membuatku terperangkap dalam arus tajam.  Cukup dengan kebersamaan yang aku dan temanku ciptakan dan membubuhinya dengan hal-hal yang menurutku sangat gila, itu sudah sangat cukup untukku merasakan betapa indahnya masa SMA. Tidak perlu dengan cinta lawan jenis atau sejenis itu.
          	Pernah suatu ketika aku ingin merasakan bagaimana mencintai dan dicintai, bagaimana berjuang untuk mendapatkan seseorang yang kita suka atau semacam yang dilakukan oleh beberapa teman sebayaku saat itu. tetapi kuurungkan semuanya, setelah aku mengetahui lelaki hanya monoton.  
          		Tetapi semua berlangsung ketika aku belum mengenalmu. Semua berbeda setelah sebuah perkenalan mulai mengacung. Aku akan menceritakan bagaimana dan mengapa hingga sejauh ini aku masih tak ingin lepas dari mu. Anggap saja ini adalah sebuah surat dariku. Entah nanti akan samapai pada pelukmu atau malah terkapar terbawa arus deras, aku hanya bisa pasrah. Walaupun dalam hatiku saat ini adalah aku ingin sekali kau dapat membacanya. Terlebih hatimu dapat menerima bahwa tulisan ini adalah tentan

EL_ARTicious

Hari-Hari ku
          	Tak ada bedanya dengan manusia pada umumnya, akupun begitu menikmati alur cerita remajaku. Ditengah kepribadian yang menurutku seperti ilalang di antara sekat sawah. Bergoyang ke kanan dan ke kiri mengikuti petunjuk angin. Bersama beberapa teman yang membuatku lupa dengan asmara , tentunya setelah aku mengerti betapa sakitnya mencintai.
          Akupun tidak mau merusak masa-masa SMA ku dengan hanya memikirkan perihal asmara yang akan membuatku terperangkap dalam arus tajam.  Cukup dengan kebersamaan yang aku dan temanku ciptakan dan membubuhinya dengan hal-hal yang menurutku sangat gila, itu sudah sangat cukup untukku merasakan betapa indahnya masa SMA. Tidak perlu dengan cinta lawan jenis atau sejenis itu.
          Pernah suatu ketika aku ingin merasakan bagaimana mencintai dan dicintai, bagaimana berjuang untuk mendapatkan seseorang yang kita suka atau semacam yang dilakukan oleh beberapa teman sebayaku saat itu. tetapi kuurungkan semuanya, setelah aku mengetahui lelaki hanya monoton.  
          	Tetapi semua berlangsung ketika aku belum mengenalmu. Semua berbeda setelah sebuah perkenalan mulai mengacung. Aku akan menceritakan bagaimana dan mengapa hingga sejauh ini aku masih tak ingin lepas dari mu. Anggap saja ini adalah sebuah surat dariku. Entah nanti akan samapai pada pelukmu atau malah terkapar terbawa arus deras, aku hanya bisa pasrah. Walaupun dalam hatiku saat ini adalah aku ingin sekali kau dapat membacanya. Terlebih hatimu dapat menerima bahwa tulisan ini adalah tentan