Relung hati yang kadang gelap karena rasa bersalah, kadang pula cerah hanya karena rasa bahagia yang sederhana tak terduga. Aku berlari seorang diri dibawah tekanan sungai tenang menghanyutkan.
Ada yang bilang, tidak mungkin seseorang yang ceria itu menangis. Padahal cuaca cerah-pun bisa turun hujan. Argh, hik! Bisa terdengarkah suara marah dan tangisan ku, aku luapkan semua isi hatiku seorang diri. Sendirian padahal banyak tangan yang meraih ku, apakah mereka datang karena peduli? Atau datang karena ingin tau?. Menjadi tempat bersandar disaat diri ini lebih butuh. Apakah aku egois? Apa aku kurang bersyukur? Karakter ku sulit ditebak tapi orang lain dengan mudahnya beranggapan. Ah tidak apa, aku juga demikian.
Lewat tulisan ini aku luapkan isi hati, pemikiran, dan imajinasi yang aku miliki. Aku hanya pemula yang terus mencoba memulai, jadi maafkan aku bila aku menyinggung hati mu, aku tidak bermaksud. Semoga hari kalian menyenangkan, jangan hiraukan aku. Aku hanya menangis ditempat sunyi dan di malam hari. Tertawa-lah dan tersenyum lah, itu membuat kehidupan ini hidup
- JoinedMay 13, 2022
Sign up to join the largest storytelling community
or
Story by Awan kelabu
- 1 Published Story
Chapter 1 : Killer Family Obsession
100
15
15
⚠⚠ Pemberitahuan ⚠⚠
Cerita ini mengandung unsur adegan 18+ tidak diperuntukan untuk anak dibawah umur!! (baca...
+3 more