emaknyarenjun

"Rumornya, Huang Renjun itu bisa baca pikiran."
          Tapi apa jadinya kalau bakat unik ini dihadapkan sama kasus kematian misterius?
          
          https://wattpad.com/story/267605881
          
          Halo, cantik/ganteng, numpang lewat buat promosi, ya! Suka fantasi? Paranormal? Atau thriller yang dikasih romance tipis-tipis? Mampir skuy. Siapa tahu nyaman. Hehe.
          
          Maaf mengganggu dan semoga harimu menyenangkan (ʃƪ^3^)

ikantuna14

Sebelumnya ijin promo kak ☺
          
          https://www.wattpad.com/story/301120572?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=story_info&wp_page=story_details_button&wp_uname=ikantuna14&wp_originator=85ANVb8zUGg%2B43BjhuoBmz1zdLzdYzY8PJrstglTSAC7iLZT0jiKDQUW3drIDkYNq54oJ%2FvzvAWKHekTnkTV6%2FnfBXo9BP45yNXGr7lgsPFxaHXktF7f7TzNdJlrAO7c
          
          
          Spoiler 1 Valencia 
          
          
          
          “Aku juga ingin sekali mendapatkan pengakuan dari Mamah juga Papah, kalau aku ini putri kalian!” rintihannya penuh dengan pengharapan. 
          
          “Enggak usah banyak mimpi!” sentak Amel pada putrinya. “Sebaiknya kamu perankan saja sebagai putri tanpa orang tua di rumah ini, dan di hadapan semua orang. Bukankah kekayaan yang kamu nikmati ini sudah menunjukkan kalau diri kamu itu tidak perlu orang tua lagi? Cukup semuanya dengan uang, kamu akan menemukan teman.” tuturnya beberapa kali menyakiti. 
          
          “Tapi, bukan itu yang aku harapkan Mah! Semuanya enggak buat aku bahagia.” Valencia berusaha menahan emosinya. 
          
          “Kalau semua ini enggak buat bahagia kamu, kenapa kamu masih hidup dengan kami?” tanyanya tanpa sadar menyinggung hati Valencia. 
          
          “Karna bakti dan sayangku pada kalian sebagai orang tuaku.” balas gadis itu dengan menampung air matanya. 
          
          
          
          
          
          SPOILER 2 GIOVANO
          
          
          
          “PUKUL AKU PAH!” 
          
          “TERUS PAH!” 
          
          “BIARKAN GIO MATI LEBIH CEPAT!” 
          
          PLAK! 
          
          PLAK! 
          
          “KAMU BRENGSEK!” teriak Mahendra ketika Giovano terus menantang dirinya.