Nafa

10 September
          
          Illahi telah menciptamu
          Hari suci yang iman
          Janjikanmu kebenaran
          Tiupkan ruh agar kau ada
          Bersama ibumu dalam suka dan dukanya
          Hingga pada hari yang berbahagia
          Yang bagi orang tak bermakna
          Awal kau lihat indahnya semesta
          Jeritan tak tertahanmu
          jemari kecil yang merek tunggu
          Meski ajal semakin mendekat
          Kedewasaan meningkat
          Dirimu...
          Imamku dikemudian hari
          Tauladan untuk malaikat kita
          Barakaallah fi umrik Habibi...
          Syafaat -nya bersamamu
          Amin...
          
          Tertanda 
          Nafa

Sayatan tak akan berasa ketika bibirmu mengucap namanya

Ketika aku di bawah kalian pergi? Aku kecewa

Ketika nada tinggi mulai terdengar. Itu peringatan. Bahwa Aku tak nyaman denganmu.

Ombak sudah menyeretmu jauh ketika aku datang dengan rakit sederhana bersamaku.

Dalam satu kubangan yang sama tapi ada sekat setebal angkasa diantara kita. Berlebihan? Aku tahu itu.

Kita 

Terkadang terbesit rindu senyum dan sikap angkuhmu. Sekarang, untuk menatapmu saja sulit untukku.

Iya aku nyaman sama kamu. tapi bukan berarti aku suka kamu kan. Nyatanya aku udah jarang mikirin kamu lagi.

Apa nyaman setelah mempermainkan?