dad_aku

My Strong [on going]
          
          
          Kehancuran nya memang sudah tertanam di dirinya sejak dini. Dan kini kehancuran yang sebenar nya baru dimulai. Di masa remaja beranjak dewasa ini dirinya harus kuat dengan coban-coban yang menantinya didepan sana. Yang harusnya di masa-masa ini remaja sepantaran nya bersenang-senang dan mencari jati diri. 
          
          Dirinya harus bertahan untuk kelangsungan hidupnya agar tidak dikatakan lemah. 
          
          Kehancuran yang sebenarnya baru dimulai.
          
          __
          Kuy mampir siapa tau suka^-^
          Feedback? Boleh pc aja
          
          https://www.wattpad.com/story/239799286?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=share_reading&wp_page=reading&wp_uname=dad_aku&wp_originator=Up1aoHFEV09xagTdZkKhokKQnK3hSvaEjh83N99nebx47WeP9l0XXpj1M8qO%2FJEa9e6JPqwRmo7%2B%2BIi%2BVkC%2BMnsdLGEQD11P47zDTPr6T5MdzAuzNM24FY6ujRojsK4x

Fahmianwaarr

Hallo, ini Biya. Khaliluna Anbiya. 
          Gadis lapuk di awal 30-an tahun yang masih enggan melepas masa lajangnya.
          
          Siapa peduli kalau orang-orang menyebutnya perawan tua? Mereka bahkan tak segan-segan menjadikan Biya sebagai pusat bisik-bisik dan perhatian.
          
          Tapi bagi Biya semua itu nggak penting. Toh gadis yang sudah menginjak umur kepala tiga itu selalu berprinsip "Selagi gue bahagia, persetan sama omongan orang."
          
          Begitulah sekiranya keyakinan teguh yang selalu Biya pegang. Lagipula nggak ada yang salah dari hidupnya. Lajang itu bukan AIB. Lajang jaman sekarang itu trendi. Right?
          
          Tapi kehidupan Biya yang terbilang aman dan bebas hambatan itu seketika jungkir balik saat Om Bagas memintanya mengisi posisi sekretaris menejer baru yang sekarang tengah kosong.
          
          "Aargh! JINGGA SIALAN!"
          
          .
          
          Askara Jingga. Bujang. 27 tahun. Songong, sombong, minus etika - dan anggap saja bisu. Tipikal bos-bos rese yang hobi menyiksa bawahan. Selalu sengit tiap kali menatap keberadaan Biya.
          
          Bagi lelaki blesteran Korea dan setengah surga itu, sosok Biya sudah seperti sumber dari segala macam masalah dan kesialan.
          
          "Kalau kamu manusia yang punya etika, kamu pasti tau namanya hukum timbal balik."
          
          Sial! Apalagi yang bisa Biya lakukan untuk mengembalikan hidupnya ke posisi semula - terbebas dari segala keruwetan ini? Kalau sepanjang hari dia harus berurusan dengan makhluk minus etika seperti Askara Jingga?
          
          Dibaca dulu gess..
          Pelan-pelan, tarik napas..
          Simpang di daftar bacaan..
          Tungguin notifikasi update..
          Siapa tau suka :)
          
          https://www.wattpad.com/story/234309515-ending-choice

butterflyeffects73

hai 
          
          Menurut persepsi ku. Setiap pasangan pasti terdiri dari 2 orang yang memiliki perbedaan namun memiliki satu tujuan. Yang nantinya saling melengkapi dengan masing-masing perbedaannya. Bukan benar begitu? Aku fikir begitu. Sudah hukum alam. 
          Tapi, bagaimana bisa hanya karena seseorang, aku merubah dan kembali menyimpulkan persepsi ku menjadi setiap pasangan merupakan cerminan diri kita sendiri. Dimana berarti seseorang baik akan pada yang baik. Dan yang tidak akan pada yang tidak. Seseorang itu membuktikan bahwa persepsi baru ku itu benar. Aku terjebak. Tak tau arah. 
          
          Bagaimana menurut kalian? 
          Yuk intip cerita ku dan ikuti kelanjutan kisah Al, Ratu, Radja, dan Vena! 
          di https://my.w.tt/92MqNirpzL
           Jangan lupa komen untuk ceritanya & kritsar. Dan vote nyaa! Big thanks for u all
          
          Love, 
          butterflyeffects!