stnrmh

Adara Senja Haspira. Gadis dari keluarga sederhana yang selalu mendapat perilaku buruk dari teman disekolahnya. 
          
          Suatu malam gadis itu merenungkan nasibnya setelah membaca sebuah novel berjudul "Daebak!" Gadis itu membayangkan dan berharap dirinya bisa seperti tokoh dalam novel yang dibacanya.
          
          "Andai aja, hidup gue bisa seenak tokoh fiksi dalam novel." Ujarnya disela-sela rebahannya, matanya terpejam dengan bukunya yang ia peluk erat-erat.
          
          Keesokan harinya. Gadis itu merasa aneh dengan sekitarnya. Teman-temannya tidak membully dirinya, banyak yang menyapa dirinya. Banyak juga siswa-siswi yang memanggilnya dengan sebutan "Malaikat, Dewi, dan sejenisnya." Karena kecantikan dan kebaikan hatinya dalam menentang sistem senior-junior di sekolahnya. Belum lagi 2 pangeran dalam cerita yang dibacanya datang dalam dunia nyata, membuat gadis itu tersenyum-senyum sendiri.
          
          "Aku jadi tokoh dalam cerita?!" Ujarnya girang. "Aku masuk dalam cerita? Aku? Aku?!" Ujarnya masih tidak dapat mempercayainya. "Ah daebak! Keinginan gue terkabul. Makasih banyak-banyak tuhan!" Gadis itu melompat lompat kegirangan.
          
          https://www.wattpad.com/story/220862813

panca454

Hallo, ini Biya. Khaliluna Anbiya. 
          Gadis lapuk di awal 30-an tahun yang masih enggan melepas masa lajangnya.
          
          Siapa peduli kalau orang-orang menyebutnya perawan tua? Mereka bahkan tak segan-segan menjadikan Biya sebagai pusat bisik-bisik dan perhatian.
          
          Tapi bagi Biya semua itu nggak penting. Toh gadis yang sudah menginjak umur kepala tiga itu selalu berprinsip "Selagi gue bahagia, persetan sama omongan orang."
          
          Begitulah sekiranya keyakinan teguh yang selalu Biya pegang. Lagipula nggak ada yang salah dari hidupnya. Lajang itu bukan AIB. Lajang jaman sekarang itu trendi. Right?
          
          Tapi kehidupan Biya yang terbilang aman dan bebas hambatan itu seketika jungkir balik saat Om Bagas memintanya mengisi posisi sekretaris menejer baru yang sekarang tengah kosong.
          
          "Aargh! JINGGA SIALAN!"
          
          .
          
          Askara Jingga. Bujang. 27 tahun. Songong, sombong, minus etika - dan anggap saja bisu. Tipikal bos-bos rese yang hobi menyiksa bawahan. Selalu sengit tiap kali menatap keberadaan Biya.
          
          Bagi lelaki blesteran Korea dan setengah surga itu, sosok Biya sudah seperti sumber dari segala macam masalah dan kesialan.
          
          "Kalau kamu manusia yang punya etika, kamu pasti tau namanya hukum timbal balik."
          
          Sial! Apalagi yang bisa Biya lakukan untuk mengembalikan hidupnya ke posisi semula - terbebas dari segala keruwetan ini? Kalau sepanjang hari dia harus berurusan dengan makhluk minus etika seperti Askara Jingga?
          
          Dibaca dulu gess..
          Pelan-pelan, tarik napas..
          Simpang di daftar bacaan..
          Tungguin notifikasi update..
          Siapa tau suka :)
          
          https://www.wattpad.com/story/234309515-ending-choice