"Kasa, maaf."
"Gue gak butuh maaf dari, lo," balas Angkasa cuek.
"Kasa kepala aku sakit." keluh Langit sambil memegang kepalanya yang tiba-tiba saja terasa sangat berat. Apakah efek dari menangis tadi?
"Gue gak peduli."
"Kasa hidung aku keluar darah." adu Langit lagi. Ia memegang hidungnya yang meneteskan banyak darah sampai baju yang ia kenakan pun kotor oleh darah itu.
"Gue gak peduli." balas Angkasa tanpa menoleh kebelakang sedikitpun. Tanpa melihatkan kondisi Langit sekarang.
"Kasa, dada aku sesek." gadis itu memukul dadanya perlahan sambil merasakan sakit yang ia rasakan sekarang. "Shh..."
"Mau lo apa, sih? Tadi marah-marah, nangis dihadapan gue, dan sekarang? Lo sakit. Apa mau, lo? Lo mau gue iba sama, lo? Gak!" cetus Angkasa. Ia benar-benar tidak punya perasaan lagi jika menghadapi Langit. Berbeda 180 derajat dengan dirinya yang dulu, yang selalu manja pada gadis itu.
"Angkasa, aku mau mati."
"Silahkan, gue udah gak ngarepin lagi lo hidup didunia ini."
Gadis itu terkekeh miris, "Makasih. Makasih udah pernah ada disamping aku, makasih buat segalanya. Maaf kalau aku selalu nyakitin kamu. Aku mau pamit."
___________________________
Assalamu'alaikum, Kak, mampir, yok?!
https://www.wattpad.com/story/252084253?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=share_writing&wp_page=create&wp_uname=anallaa&wp_originator=k5T%2BlNvqtNY4mq2rC7STDcNVEdiAKb%2Fb%2BAjMRev5BeQuIhb%2BYLstiyyhBoW0h3I0vtrwi75xsMzVSJRluyzu6MRP91wcbnuQop4lhDMnlV0fae7rP6jRmE5wbP%2F8hMwL