FlowAzkl

Dengan semua pertimbangan, aku putuskan untuk menghapus ceritaku BATAVIA, 

FlowAzkl

Lembayung cintaku, sesak dadaku melihat elok wajahmu basah oleh air mata
          
          Katakan padaku obat apa yang paling ampun menyembuhkan luka ini, 
          Kau tak mau disuruh berhenti menangis
          Tidak mengapa Ambil juga ragaku bila itu membuatmu bahagia 

FlowAzkl

Jika cinta tak dapat membakar ku dalam derita
          Biarlah api membakar diriku menjadi abu
          
          Apalah artinya cinta bila tidak membuat derita
          Kesenangan hanya milik mereka yang ingin bersenang-senang 
          
          Cinta tulus menghadirkan derita
          Haus yang tak tertahan, rindu mencekik 
          Terbayang elok wajahmu
          
          Suaramu menari-nari memusingkan kepala
          Tetapi tiada satu obat pun dapat menyembuhkannya 
          

FlowAzkl

Aku posting puisi aku yang GK beraturan dan ngawur ya, siapapun yang mau baca terimakasih udah mau menyempatkan membaca 
          
          
          Tak tau
          FLOW_AZKL (nama samaran)
          
          Dalam kelabu aku menyelam
          Dalam riuh pikiran aku terdiam
          Seperti burung terbang, tidak tau langit tak bertepi
          Seperti angin meniup dedaunan tak tau kapan ia akan jatuh
          Tertelungkup, sepi menyendiri 
          Menjadi diam seketika ramai menyapa
          Luka lebam tiada peduli
          Senyum mengembang tak tau untuk siapa dan untuk apa
          Melihat sesuatu yang tidak ada
          Bayangan menjadi buram, gelap dan hilang di bawa rasa
          Oceha-ocehan rindu membelai telinga
          Tetapi hati perih menangis menahan sakit
          Riuh-riuh-riuh memaksa terbiasa
          Terbuai -terbuai-terbuai kembali dibuatnya 
          Aku terbuai dalam kelabu
          Tak tau kemana mengarah 
          Melumat caci maki menjadi segumpal darah
          Mengalir ke setiap nadi menjadi tetesan liur terbuang begitu saja 
          Apa-apa-apa yang kupikirkan 
          Hingga sampai pada tepi jurang
          tetapi bukan
          Atau ditepi pantai, awal menuju badai di lautan
          Tetapi bukan
          Kepala menoleh kesana kemari 
          Untuk apa untuk apa
          Mengapa mengapa
          Dalam riuh pikiran aku terdiam
          Bangun ditampar keramaian 
          Tertidur kembali , bermimpi sampai ke nandi
          Kembali riuh, ramai 
          Berputar terus-terus sampai kapan, tidak tau juga
          Apa-apa yang dicari dalam riuh pikiran
          Redam oleh mimpi.
          Remuk -remuk -remuk jiwa ini remuk
          Redam oleh mimpi
          Seperti burung terbang tak tau langit tak bertepi
          Maka ia terus terbang untuk memastikan.
          Ada syurga dibalik langit.