Kehidupan saya ... kacau. Saya hampir menjadi pelakor tanpa saya sadari, walau sebetulnya hanya salah paham karena saya hanya berteman dekat dengan lelakinya. Iya, saya tahu saya salah. Saya akan memohon maaf dalam waktu dekat.
Saya hampir didekati cowo entah karena apa, tetapi saya bersyukur sekali lelaki teman saya bertindak cepat, mungkin dia paham ketakutan saya dengan cowo itu bagaimana? Apapun itu, intinya pada akhirnya dia harus mengaku bahwa dia pacar saya walau sebenarnya kami tidak memiliki hubungan apapun, sama sekali.
Alasan utama kenapa saya ingin berteman dekat dengan lelaki teman saya itu karena hidupnya yang kelewat kacau. Keluarga tidak harmonis, kondisi tubuh sulit stabil, tetapi dia masih dapat tertawa hingga membuat orang lain bahagia. Itu ... bentuk kekacauan sempurna yang pernah saya lihat. Saya rasanya ingin sekali membantunya untuk lepas, bebas, tetapi rasanya tidak mungkin.
Pertama, saya siapa? Kedua, masalahnya itu merupakan dari dalam, tidak bisa saya memberikan dampak karena saya hanyalah orang dari luar. Mungkin teman saya (cewe) bisa, tetapi pasti dia juga sama bingungnya dengan saya dan memutuskan untuk fokus dengan dirinya sendiri. (Ini tidak egois, melainkan jalan tengah.)
Siapapun yang membaca ini, saya mohon bantu saya dengan mendoakan semoga saya dapat membantu lelaki teman saya itu. Hari-hari saya terasa sangat berat, sesak akan penyesalan tak berujung.