hi guys..thisis me! i'm back, tapi bukan sedang ingin melanjutkan part cerita Langit dan Bumi atau apapun itu. Kayaknya aku masih belum punya mood buat menamatkan cerita mereka yang bahkan tinggal beberapa part terakhir. Ngarang cerita itu sussah. Tapi sebagai gantinya, malah aku sendiri yang ditambah cerita hidupnya. Hhh..sebenernya aku capek sih, mungkin sama hal nya kayak kalian yang gabut baca ini. Kalian tentu bisa skip kalau ini ngalangin notifikasi.
Bet..this is me, bersama si lampu kuning yang sudah seharusnya tidak lagi ku harapkan hijaunya.
Dari Mei, ke Juni, hingga sekarang bahkan, bener-bener banyak banget scene yang gak disangka-sangka (lagi). Padahal, gak ada apa-apa. Iya. Justru karena gak ada apa-apa nya itu yang malah bikin..udah, mungkin aku udah sampai di ujungnya.
Guys, jatuh cinta itu rasanya seperti apa sih? Apakah seperti...senang mengagumi seseorang dari kejauhan? Apa seperti...senang menyelipkan tawa disela interaksi kecil? Selalu senang ketika sosok itu berada di dekat kita? Atau...ketika kita telah menerimanya, apapun kondisinya, baik buruknya, serta bahagia sedihnya?
Lalu, batas jatuh cinta itu seharusnya sampai dimana? Lalu bagaimana jika dua orang yang tidak bisa bersama itu masih dipaksa berdampingan pada garis masa yang belum selesai?
Aku, harus tabah sampai mana?
Dua hari berturut-turut, aku kembali berhadapan dengan punggungnya, lagi. Dua hari berturut-turut, aku menatap sepasang mata itu lagi dari belakang kamera. Sama seperti yang pernah kami lewati di tahun lalu, ternyata... mungkin masa untuk kami berdampingan itu masih belum selesai ya?
Aku harusnya sudah tidak sanggup lagi untuk sekedar bertanya 'sampai kapan'. Tahu kan, manusia selalu dihadapkan dengan pilihan dalam hidupnya. Dan diantara pilihan-pilihan itu, sialnya,
Sialnya aku masih memilih untuk pergi menatap raganya. Jadi, aku harus memihak diriku yang mana?