Di dalam relung hati yang terdalam,
Kenangan bersamamu terpatri indah.
Tujuh tahun berlalu, kini berat bagai timbangan,
Ingin ku melupakanmu, namun tak mudah bagai angan.
Setiap jalan yang ku lalui,
Senyummu masih menghiasi pikiran ini.
Namun ku harus melangkah, meninggalkan bayangmu,
Meski hati ini terasa pilu.
Kisah yang kita tulis bersama,
Bagai lukisan indah di alam semesta.
Namun kini ku mencoba, mencari jalan baru,
Melupakanmu, meski hati masih terus memburu.
Pada tiap senja yang melabuhkan senyum,
Kenangan kita masih menghiasi pelupuk mata.
Namun ku ingin menghapusnya, menjauh dari ingatan,
Agar hati ini dapat kembali tersenyum tanpa belenggu.
Tujuh tahun bersamamu, berharga dalam cerita,
Namun kini ku hadapi kenyataan yang berat.
Ingin ku melupakanmu, meraih bahagia yang baru,
Meski sulit, ku berusaha tuk hadapi dunia tanpa ragu.
Kini biarkanlah aku melangkah perlahan,
Mengubur kenangan bersamamu dalam hati yang dalam.
Meski terasa sakit, aku akan terus berusaha,
Melupakanmu, untuk kembali menemukan cinta yang sejati.
Demikianlah puisi yang kutulis dalam penantian,
Untuk melupakanmu, dalam perjalanan hidup yang panjang.
Tujuh tahun berlalu, kini ku hadapi kenyataan,
Bahwa kita harus berpisah, dan aku harus melupakanmu, sayang.