Himeshi_Noe
Kalian tau yang lagi viral gak guys? Ada orang nulis buku, di terbitin, tapi pakai chatgpt dan bahkan gak di edit jadi keliatan banget. Nah, Noe gak bahas orang itu, ini lebih ke tentang nulis buku pakai chatgpt, terutama Novel. Sejujurnya, Noe pernah nyoba juga. Nulis 1 chapter TUIP gitu, terus di masukin ke chatgpt dan suruh dia nge-edit tulisannya biar lebih novelable. Tapi hasilnya gak ada yang memuaskan, walau emang bener banyak kata yang jadi bagus karena diperbaiki, tapi disisi lain jadi kek... Lebay? Apa ya, pengekspresian karakternya cenderung berlebihan dan kaku walau kalimatnya bagus. Terus poin paling bermasalah selain kamu adalah, ngulang² terus keyword nya. Ngulang² terus kata nya. Endingnya tetep Noe edit lagi dari awal _- Ubah semua bagian yg gak sreg, jatuhnya 2x kerja dan itu capek anjirr. Tapi kalau gak gitu, sisi reader Noe yang gak sreg. Intinya tuh, tolong jangan di tiru, Noe aja kapok habis iseng coba², enak nulis suka² diri ini aja mau dibawa kemana meski teksnya gak secantik gpt. Apalagi, membaca cerita "novel" yang notabenya bener² membawa imajinasi itu hanya bisa dilakukan kalau orangnya nulis pakai perasaan juga. Jadi reader bisa merasakan emosi yang coba author nya sampaikan. Dan GPT ngerusak itu. Skill menulis author juga bakal rusak karena gak dilatih dan terlalu mengandalkan gpt. Sesuatu kayak "Ah, paling nanti dibenerin gpt, gak papa lah ini di tilis gini doang". Lama kelamaan tuh orang bakal nulis cuma promp/ide dasarnya doang, udah bukan cerita lagi. Dan endingnya apa? Yep, Noe yakin orang yang dah males nulis dan cuma ngandelin gpt, gak bakal nulis lagi karena mager atau sok ngaku² author padahal novelnya bukan lagi ditulis olehnya sendiri.
Himeshi_Noe
@ Glovy_GL andai semudah itu :") Aku masih belum ada yg ahli, multitalenta mungkin iya, tapi cuma 60% bisa dan gak ada yang ahli. Jadi aku salut sama yang tekun di satu bidang dan ahli disana
•
Reply
Glovy_GL
@ Himeshi_Noe oh gitu ya ok-ok ngerti sekarang ( ╹▽╹ ) kalau soal illustrasi resmi buat dicetak mungkin Yuki mah gampang kali ya (kan artist ehehe), udah gitu bisa nulis story lagi (multitalenta) (。•̀ᴗ-)✧
•
Reply
Himeshi_Noe
@ Glovy_GL jawabannya simpel. Karena udah aku kasih tau dari awal "ini generate AI". Bukan ngaku² kayak "Ilustrasi TUIP itu Noe yang buat loh!" padahal aslinya generate AI. Aku gak benci kok sama AI, nyatanya banyak pakai karena emang membantu banget. Yang aku benci bukan AI nya, tapi kelakuan makhluk² jahanam yang ngakuin hasil generate AI sebagai karyanya sendiri. Semua artist yang benci AI bukan gak suka gambar AI, tapi gak suka kalau gambar AI tuh disandingkan dengan karya original apalagi sampai di komersial kan (di buat apapun yang pokoknya menghasilkan uang). Karena AI tidak punya hak cipta dan sumber daya AI nya itu kebanyakan diambil dari artist² profesional tanpa izin. Makanya kalau sampai dikomersilkan itu sudah parah, kan yang pakai gak effort kayak buat dari 0, main instan aja maunya dapat uang cepat, maunya dapat popularitas cepat, dsb. Itu yang dibenci Artist, Seiyuu atau dubber juga sama. Karena mereka gak suka suaranya dipakai tanpa izin untuk kepentingan komersial tanpa memberikan royalti pada mereka. Tapi kalau sebatas senang-senang, bukan untuk komersial, hanya untuk tujuan hiburan dan pastinya sudah mencantumkan itu dibuat dengan AI, orang² gak bakal mempermasalahkan. Begitupun Noe :D Btw, ini kalau TUIP jadi novel cetak, sangat mustahil aku pakai Ilustrasi AI. Walau gak sebanyak ilustrasi di TUIP, tapi yang buat novel cetak bakal ilustrasi buatan sendiri atau Commis orang kalau males. Begitu :D
•
Reply