Honey_bae856
رابط للتعليققواعد السلوكبوابة الأمان على واتباد
Happy Reading... "Hemm...Rahma, lu mau pergi ke kantin gak?" Tanya Davina ragu-ragu, takut bila nantinya yang Davina dapat bukan jawaban melainkan tatapan sinis. Rahma menolehkan kepalanya melihat Davina yang mengajaknya ngobrol, melihat sekilas kemudian mengembalikan kembali posisi awal kepalanya berada. Rahma mengangguk sebagai Jawaban. "Hemm.." Jawab Rahma datar. Davina meneguk ludahnya kasar, kenapa dia harus mempunyai teman yang amat sangat dingin, teman sebangku pula! . "Bareng yuk! Gua gak ada temannya." Final Davina seraya menahan getaran yang tiba-tiba saja timbul saat matanya tak sengaja melihat Rahma sedang meliriknya dengan lirikan tajam, getaran yang menandakan adanya bahaya. Rahma hanya mengangguk, kemudian kedua nya kembali terdiam. Memasing-masing kan diri dengan beraktivitas, seperti Davina sekarang. Sekiranya tidak ada lagi bahan obrolan, Davina lebih menyibukan diri dengan membereskan sisa buku yang berantakan sebelumnya. Saat dirasa sudah selesai, Davina kembali memandang Rahma yang kini sedang mengutak-atikan benda pipih canggih digenggamannya. Davina berdehem, berupaya mengingatkan Rahma untuk pergi ke kantin bersamanya. Rahma menoleh sebentar kemudian kembali memalingkan wajahnya, memasukan benda pipih miliknya ke saku seragamnya. Rahma berjalan terlebih dahulu, yang kemudian disusul oleh Davina yang mengekorinya dari belakang. Saat sebelum tubuh kedua nya keluar dari pintu, nama Davina dan juga Rahma ada yang memanggilnya dan memaksa keduanya untuk kembali menoleh melihat siapa yang memanggil. "Hemm anu... kalian mau ke kantin?" Ucap gadis yang Davina sudah ketahui namanya adalah, Gladis. Davina menganggukan kepalanya, bertanda bahwa memang dirinya dengan Rahma Ingin ke kantin. "Boleh bareng?" Davina tersenyum kemudian mengangguk. -Chapt 6 sudah Up!
nurulistiqomah32
Kak follwback yaa
Honey_bae856
Happy Reading... "Hemm...Rahma, lu mau pergi ke kantin gak?" Tanya Davina ragu-ragu, takut bila nantinya yang Davina dapat bukan jawaban melainkan tatapan sinis. Rahma menolehkan kepalanya melihat Davina yang mengajaknya ngobrol, melihat sekilas kemudian mengembalikan kembali posisi awal kepalanya berada. Rahma mengangguk sebagai Jawaban. "Hemm.." Jawab Rahma datar. Davina meneguk ludahnya kasar, kenapa dia harus mempunyai teman yang amat sangat dingin, teman sebangku pula! . "Bareng yuk! Gua gak ada temannya." Final Davina seraya menahan getaran yang tiba-tiba saja timbul saat matanya tak sengaja melihat Rahma sedang meliriknya dengan lirikan tajam, getaran yang menandakan adanya bahaya. Rahma hanya mengangguk, kemudian kedua nya kembali terdiam. Memasing-masing kan diri dengan beraktivitas, seperti Davina sekarang. Sekiranya tidak ada lagi bahan obrolan, Davina lebih menyibukan diri dengan membereskan sisa buku yang berantakan sebelumnya. Saat dirasa sudah selesai, Davina kembali memandang Rahma yang kini sedang mengutak-atikan benda pipih canggih digenggamannya. Davina berdehem, berupaya mengingatkan Rahma untuk pergi ke kantin bersamanya. Rahma menoleh sebentar kemudian kembali memalingkan wajahnya, memasukan benda pipih miliknya ke saku seragamnya. Rahma berjalan terlebih dahulu, yang kemudian disusul oleh Davina yang mengekorinya dari belakang. Saat sebelum tubuh kedua nya keluar dari pintu, nama Davina dan juga Rahma ada yang memanggilnya dan memaksa keduanya untuk kembali menoleh melihat siapa yang memanggil. "Hemm anu... kalian mau ke kantin?" Ucap gadis yang Davina sudah ketahui namanya adalah, Gladis. Davina menganggukan kepalanya, bertanda bahwa memang dirinya dengan Rahma Ingin ke kantin. "Boleh bareng?" Davina tersenyum kemudian mengangguk. -Chapt 6 sudah Up!