tin_lovatin

Lemas sudah menjalar ke seluruh tubuhku. Aku menyerah, tak sanggup. "Andaru," panggilku lirih. Entah lelaki itu mau mendengarkan atau tidak. "Tolong, jika ... aku ada salah, aku minta maaf." Aku selalu mengabulkan permintaan orang dengan kata "tolong" selama ini. Bisakah dia juga melakukan hal yang sama? "Tapi, aku benar-benar tidak tahu apa kesalahanku. Kalau ... gara-gara buku catatan itu membuatmu marah, tolong maafkan aku." Kenapa harus membahas buku itu, sih? Apa masalahnya dengan benda mati itu?
          
          Aku tertunduk. Tubuhku benar-benar lemas. "Buku itu memang milikku. Aku tidak tahu bagaimana ceritanya buku itu ada dalam tasmu. Malam itu, buku itu ada di meja booth dan—"
          
          Dan? Lemas dan cemas pada tubuhku bersatu dengan kaget. Aku mengangkat wajahku saat menyadari Andaru menarik tubuhku, mendekatinya. Aroma parfum dan aroma tubuh lelaki itu menyatu dalam indra penciumanku. Sepertinya mataku akan melompat dari rongganya saat berserobok dengan mata lelaki itu. Jantungku pun sepertinya akan ikut melompat dan terjun ke dasar kolam di sana. Astaga!
          
          Bukan hanya mata dan jantungku yang bermasalah, juga tubuhku ini, yang tiba-tiba tak dapat kugerakkan. Seperti tombol pause-nya mendadak eror. Dinginnya angin malam hari di Kota Liwa benar-benar kurasakan tatkala lelaki itu melakukannya. Apakah Andaru baru saja menyesap secangkir kopi susu? Rasanya ini seperti kopi susu. Sungguh. Aku tak bohong. Manis, hangat, dan basah.
          
          [Maaf, ya, aku promosi karyaku di sini. Siapa tahu kamu tertarik mampir ke Andanan Coffee dan memesan secangkir kopi hangat. Tak ada salahnya memesan, mencicipi, dan duduk di sudut ruang sambil menunggu seseorang yang sedang dinantikan.]
          
          https://www.wattpad.com/story/303419623

yourdeann

Permisi, Kak, apa kabar? Semoga sehat selalu, ya. Oh iya, siapa tahu suka cerita romance-comedy bisa mampir ke cerita @deedein.
          
          Charlotte hanya ingin mencintai dan setia dengan Jordan-kekasihnya. Namun begitu orang asing penagih kencan yang ia temui di kelab memperkenalkan diri sebagai pengacara ayahnya, Charlotte mulai goyah terhadap prinsipnya. 
          
          SNEEK PEAK
          
          "Ingat, mereka berbeda. Bagaimana pun, Jordan lebih baik daripada Blade. Catat, meski aku kembali hidup di zaman praaksara dan satu-satunya pria yang paling tampan adalah Blade, aku lebih baik menikah dengan manusia purba."
          
          -Charlotte Lane Marquez-
          
          Penasaran dengan cerita mereka? Tap link, ya, terim kasih banyak :
          
          https://www.wattpad.com/story/215048124?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=story_info&wp_page=story_details_button&wp_uname=deedein&wp_originator=axBxcDMHCtZTGB1Yus3nZioUdY1xEyFr%2BoE0BjI0PhhmFrw%2FLwmCssV%2FKtPT5q3XyKnG7gguhhRx4viJsiWTq%2B8QyCdXLgtII3i6Jqya%2FjXAi6ODuEsp5cjH7186oWck

littlelutvia

Hallo, ini Biya. Khaliluna Anbiya. 
          Gadis lapuk di awal 30-an tahun yang masih enggan melepas masa lajangnya.
          
          Siapa peduli kalau orang-orang menyebutnya perawan tua? Mereka bahkan tak segan-segan menjadikan Biya sebagai pusat bisik-bisik dan perhatian.
          
          Tapi bagi Biya semua itu nggak penting. Toh gadis yang sudah menginjak umur kepala tiga itu selalu berprinsip "Selagi gue bahagia, persetan sama omongan orang."
          
          Begitulah sekiranya keyakinan teguh yang selalu Biya pegang. Lagipula nggak ada yang salah dari hidupnya. Lajang itu bukan AIB. Lajang jaman sekarang itu trendi. Right?
          
          Tapi kehidupan Biya yang terbilang aman dan bebas hambatan itu seketika jungkir balik saat Om Bagas memintanya mengisi posisi sekretaris menejer baru yang sekarang tengah kosong.
          
          "Aargh! JINGGA SIALAN!"
          
          .
          
          Askara Jingga. Bujang. 27 tahun. Songong, sombong, minus etika - dan anggap saja bisu. Tipikal bos-bos rese yang hobi menyiksa bawahan. Selalu sengit tiap kali menatap keberadaan Biya.
          
          Bagi lelaki blesteran Korea dan setengah surga itu, sosok Biya sudah seperti sumber dari segala macam masalah dan kesialan.
          
          "Kalau kamu manusia yang punya etika, kamu pasti tau namanya hukum timbal balik."
          
          Sial! Apalagi yang bisa Biya lakukan untuk mengembalikan hidupnya ke posisi semula - terbebas dari segala keruwetan ini? Kalau sepanjang hari dia harus berurusan dengan makhluk minus etika seperti Askara Jingga?
          
          Dibaca dulu gess..
          Pelan-pelan, tarik napas..
          Simpang di daftar bacaan..
          Tungguin notifikasi update..
          Siapa tau suka :)
          
          https://www.wattpad.com/story/234309515-ending-choice

deedein

Permisi, Kak, siapa tahu tertarik untuk membaca cerita action - romance comedy bisa mampir ke lapak @deedein. Jangan lupa dukung dengan bantu follow, komentar, dan vote. Terima kasih.
          
          ❝She is a target to destroy my enemy, not my heart.❞
          
          Tragedi tidak menyenangkan terjadi saat upacara pernikahan Diane Rosewood dengan Jasper Baxter. Seseorang yang memiliki dendam dengan Keanu--ayah Diane datang mengacaukan hari bahagianya. 
          
          Asher Caspari tidak berhenti di sana, dia mengibarkan bendera perang ketika Diane sang pengantin wanita dibawa kabur olehnya sebagai target kejahatannya.
          
          • SNEAK PEEK DIANE IS A CRIME TARGET •
          
          "Apa kau berpikir ingin segelas koktail?" tanya Asher mendekatkan wajahnya dengan wajah Diane. 
          
          Memicingkan matanya tajam. Diane berkata, "Satu-satunya yang aku inginkan adalah lepas darimu."
          
          "Well, segelas jus persik dan koktail," kata Asher pada pramugari tadi tanpa mengindahkan ucapan Diane.
          
          Selepasnya, Diane mendengkus tajam. "Aku bilang aku ingin lepas darimu. Bukan minuman atau semacamnya."
          
          "Really?" Asher mengerutkan hidungnya yang dipahat dengan mancung. "Memangnya siapa yang memesankanmu? Aku ingin minum keduanya." 
          
          Gigi Diane saling bergeretak. "Uh, kau benar-benar brengsek." Diane menggeram merasa benar-benar ingin melempar heels ke wajah Asher dengan segera.
          
          Tap link untuk membaca lebih banyak :
          
          https://my.w.tt/RPXU8DjXq8