rahmaahh56

Hallo, ini Biya. Khaliluna Anbiya. 
          Gadis lapuk di awal 30-an tahun yang masih enggan melepas masa lajangnya.
          
          Siapa peduli kalau orang-orang menyebutnya perawan tua? Mereka bahkan tak segan-segan menjadikan Biya sebagai pusat bisik-bisik dan perhatian.
          
          Tapi bagi Biya semua itu nggak penting. Toh gadis yang sudah menginjak umur kepala tiga itu selalu berprinsip "Selagi gue bahagia, persetan sama omongan orang."
          
          Begitulah sekiranya keyakinan teguh yang selalu Biya pegang. Lagipula nggak ada yang salah dari hidupnya. Lajang itu bukan AIB. Lajang jaman sekarang itu trendi. Right?
          
          Tapi kehidupan Biya yang terbilang aman dan bebas hambatan itu seketika jungkir balik saat Om Bagas memintanya mengisi posisi sekretaris menejer baru yang sekarang tengah kosong.
          
          "Aargh! JINGGA SIALAN!"
          
          .
          
          Askara Jingga. Bujang. 27 tahun. Songong, sombong, minus etika - dan anggap saja bisu. Tipikal bos-bos rese yang hobi menyiksa bawahan. Selalu sengit tiap kali menatap keberadaan Biya.
          
          Bagi lelaki blesteran Korea dan setengah surga itu, sosok Biya sudah seperti sumber dari segala macam masalah dan kesialan.
          
          "Kalau kamu manusia yang punya etika, kamu pasti tau namanya hukum timbal balik."
          
          Sial! Apalagi yang bisa Biya lakukan untuk mengembalikan hidupnya ke posisi semula - terbebas dari segala keruwetan ini? Kalau sepanjang hari dia harus berurusan dengan makhluk minus etika seperti Askara Jingga?
          
          Dibaca dulu gess..
          Pelan-pelan, tarik napas..
          Simpang di daftar bacaan..
          Tungguin notifikasi update..
          Siapa tau suka :)
          
          https://www.wattpad.com/story/234309515-ending-choice

NN2Promo

Arya melaju cepat bagai bayang, secepat angin dia mengecoh, menerobos melakukan dunk.
          
          Aku terkesima melihat pemuda itu seperti monyet bergelantungan di ring, hingga seragamnya terangkat menunjukkan perut beroti sobek.
          
          Arya turun melepas kancing, menyisahkan dua kancing tengah pada kemeja putih yang tak dia masukkan dalam celana.
          
          Aku tau cowok memang selalu begini, ingin memamerkan tubuhnya.
          
          Dadanya lumayan bidang, enak untuk dilihat. Satu, dua, ada delapan tonjolan roti di perut. Si kurus ternyata memiliki fisik nyaris sempurna yang menggoda.
          
          "Main begini enggak seru," ucapnya, sambil menghentak-hentakkan bola.
          
          "Terus maumu apa?"
          
          Dia menunjukkan lima jari kanannya. "Dalam waktu lima menit kalau kamu gagal merebut bola dariku, aku antar kamu pulang."
          ______
          Mampir Yuk~
          https://www.wattpad.com/story/167831391-pacar-kontrakan-complete