ImtiyazMahreen

Ah Cinta..
          	Biarkan saja ia berlalu.. Bersama angin.. Menepis semua gundahku saat ini.. Cinta tak dapat ku raih, malang tak dapat ditolak. 
          	
          	Sekali aku bersemangat, saat itu pula kau renggut bahagiaku. Kau gandeng aku di tepi hutan, lalu kau tinggalkan di simpang jalan.
          	
          	Penat rasaku berteriak tapi kau tetap berlalu. 
          	Asaku semakin menggebu saat kau menoleh ke arahku dan berkata "Ku tak lagi milikmu" 

ImtiyazMahreen

Ah Cinta..
          Biarkan saja ia berlalu.. Bersama angin.. Menepis semua gundahku saat ini.. Cinta tak dapat ku raih, malang tak dapat ditolak. 
          
          Sekali aku bersemangat, saat itu pula kau renggut bahagiaku. Kau gandeng aku di tepi hutan, lalu kau tinggalkan di simpang jalan.
          
          Penat rasaku berteriak tapi kau tetap berlalu. 
          Asaku semakin menggebu saat kau menoleh ke arahku dan berkata "Ku tak lagi milikmu" 

ImtiyazMahreen

Mereka melihat ini sebagai suatu kisah unik tapi yang terasa sebenarnya adalah kekhawatiran berkepanjagan.
          
          Antara harus menggenggammu atau melepasmu. 
          
          Saat ku genggam , terfikir bahwa kau bukanlah milikku. 
          Saat ku lepas, terpikir bahwa ingin mememilikimu selamanya