Jas Djalil adalah nama pena seorang perempuan yang pernah tumbuh dari luka-luka yang tak terucap, ditemani kata dan keheningan. Ia menulis untuk menyembuhkan, mengingat, dan terkadang-untuk melupakan.
Kini, ia menulis untuk mereka yang memilih diam. Baginya, kata-kata adalah bentuk keberanian yang paling halus-lembut namun kuat. Ia percaya bahwa kebaikan akan selalu menemukan jalannya, bahkan dalam gelap yang paling pekat.
Saat ini, ia hidup tenang bersama keluarganya yang telah lengkap, menulis ditemani secangkir kopi susu gula aren dan alunan musik orchestra Hans Zimmer.
Writing in a quiet space where memory and meaning meet. Her stories are shaped not by noise, but by the weight of silence, of what's felt but never spoken.
She believes kindness finds its way-even in the dark.
A woman once forged in the hush of unseen wounds, she now writes for those who carry their stories in silence. Her words are not declarations, but soft defiance.
She lives quietly with her complete family, sipping coffee sweetened with palm sugar, writing between moments of stillness.
- Jakarta, Indonesia
- JoinedMay 22, 2025
Sign up to join the largest storytelling community
or
Story by Jas Djalil
- 1 Published Story
Hantu itu Bernama Bunda
159
72
9
Diangkat dari kisah nyata, Hantu itu Bernama Bunda adalah kisah tentang anak sulung bernama Aluna yang tumbuh...