Jagad2709

aku ga munafik, sampai detik ini aku Masi sayang sama kamu. Masi kamu belum ada siapapun dan sampai detik ini aku Masi fokus untuk sembuh dan tidak mencari obatnya di orang lain atau hubungan lain.
          
          sekarang kamu datang lagi dan bilang kamu kangen sama aku,kamu mau perbaiki rumah itu? aku senang tapi aku juga takut 
          
          kamu sendiri yang memilih untuk pergi ninggalin aku dirumah itu,kamu keliatan udah bahagia dan Uda ngenal atau mungkin dekat dengan org baruu sedangkan aku dr kamu tinggalkan aku aku Masi terkurung dirumah itu, rumah yang sekarang gelap tak ada cahaya penerangan.. rumah yang kini berantakan itu aku harus menatanya lagi 
          
          selalu aku berharap kamu balik tapi, tetap saja hal yang terjadi kemarin Masi membekas, aku takut sakit hati lagi tapi aku mau kamu. tapi aku gamau sakit dan kemudian ditinggal lagi
          
          aku harus apa?
          
          

Hi
          I miss you
          Dan yaahhh hari yang paling ga aku inginkan pun terjadi...
          Tepat beberapa hari sebelum aku ulang tahun kamu kasi aku hadiah yang sangat besar yaitu perpisahan.
          Setelah semua yg kamu lakukan ke aku kamu ga pernah bisa liat gimana sayangnya aku ke kamu. Dan akhirnya kamu milih mengakhiri semua dan pergi ninggalin aku yang masi berdarah²
          
          Terimakasih kado ulang tahun nya yah
          
          
          Dan aku liat kamu kembali menghubungi wanita itu. Wanita yang pernah menjadi sumber masalah di hubungan kita yang katanya cuma sahabat. kamu tau kedekatan kamu dengan dia jadi sumber rasa sakitku... Dulu kamu janji jauhin  dia demi hubungan kita... dan setelah kamu akhiri kita yang aku pikir akan selamanya kamu tetap kembali mencari dia 
          

Jagad prasetya nursalam yang sangat aku cintaiii
          
          
          Kita udah sama-sama berusaha, tapi tetap aja rasanya mentok di tempat yang sama.
          Aku tahu ini bukan sepenuhnya salah kamu, dan aku juga nggak nyalahin siapa-siapa.
          Mungkin emang jalannya beda.
          
          Aku cuma pengen kita sama-sama sadar,
          kita manusia biasa, yang pengennya saling sayang… bukan saling nyakitin.
          Aku udah coba bertahan, bener-bener nggak mau nyerah.
          Tapi kadang, kita cuma bisa berusaha—
          sisanya, semesta yang nentuin.
          
          Tapi satu hal yang nggak berubah: kamu tetap ada di hati.

aku tahu kamu mencintaiku.
          dan jujur... aku juga masih mencintaimu.
          
          tapi cinta bukan selalu tentang bertahan,
          kadang cinta juga berarti tahu kapan harus melepaskan.
          
          aku bisa rasakan cintamu—di tengah semua kekacauan dan luka.
          tapi cinta itu datang bersamaan dengan kebingungan, diam, dan ketidakhadiran.
          dan aku?
          aku gak bisa terus menunggu seseorang yang bahkan belum selesai berdamai dengan dirinya sendiri.
          
          aku gak marah. aku gak benci.
          aku cuma sadar: aku gak bisa nyelametin kamu.
          karena sekarang, aku lagi nyelametin diriku sendiri.
          
          jadi kalau suatu hari kamu baca ini,
          dan kamu masih merasa ada yang tersisa antara kita...
          mungkin itu benar.
          tapi untuk sekarang,
          aku memilih mencintaimu dari kejauhan.
          dengan tidak mengejar.
          dengan tidak memaksa.
          dengan membiarkan kamu bertumbuh—tanpa aku di sana.
          
          karena kalau cinta itu nyata,
          dia akan menemukan jalan pulang.
          dan kalau tidak...
          aku tetap akan baik-baik saja.
          
          
          

Untuk Kamu yang Pernah Aku Percaya,
          
          Aku menulis ini bukan karena aku benci.
          Bukan juga karena aku sudah tidak sayang.
          Tapi karena hatiku lelah menyimpan semua luka sendirian.
          
          Aku pernah memilih percaya padamu, bahkan saat hatiku ragu.
          Aku pernah memaafkan, berkali-kali, demi cinta yang kuanggap layak diperjuangkan.
          Tapi kali ini… hatiku berat. Karena kamu memilih orang lain saat aku masih setia menunggu.
          
          Apa kamu tahu rasanya?
          Menunggu pesanmu dengan harap,
          Tapi ternyata kamu sibuk dengan cinta yang lain?
          
          Aku masih sayang. Itu nyata. Tapi luka ini juga nyata.
          Dan aku mulai sadar… cinta tidak seharusnya menyakiti segini dalamnya.
          Cinta tidak seharusnya membuatku merasa tidak cukup.
          
          Aku ingin kamu tahu…
          Jika suatu hari aku benar-benar pergi, itu bukan karena aku berhenti mencintaimu.
          Tapi karena aku mulai mencintai diriku sendiri.
          
          Jika kamu benar-benar menyesal, tunjukkan dengan perbuatan.
          Bukan kata-kata manis yang hanya menyenangkan sesaat.
          Aku tak butuh janji, aku butuh bukti.
          
          Dan jika kamu hanya datang untuk menyembuhkan luka yang kamu buat,
          lalu pergi lagi saat aku mulai percaya…
          Tolong jangan.
          
          Karena hatiku sedang dalam proses sembuh,
          dan aku ingin pulih dengan atau tanpa kamu.
          
          — Aku, yang sedang belajar mencintai dirinya sendiri.
          

assalamualaikum, jagad prasetya nursalam.
          aku udah renungin semuanya baik-baik. aku sayang sama kamu, dan itu gak berubah. tapi di saat yang sama, aku sadar… aku butuh sembuh. aku butuh ruang buat merawat diri sendiri, nenangin hati, dan fokus ke masa depan aku, terutama kuliah.
          
          selingkuh itu adalah batas akhir yg bisa aku tolerir. karena apapun masalah dihubungan kita selingkuh bukan jalannya
          
          
          dalam hati kecilku, aku pernah berharap kita bisa saling menyembuhkan. tapi kenyataannya, kamu sendiri masih ragu—ragu sama dirimu, dan ragu sama hubungan ini. dan aku gak bisa terus-terusan menggantungkan harapan di tempat yang belum pasti.
          
          untuk sekarang, aku gak mau dulu mikirin soal hubungan atau cinta. aku mau fokus memperbaiki diri, dan kamu juga... perbaikilah dirimu. kalau kita memang jodoh, insyaallah akan ada waktunya kita dipertemukan lagi dalam versi terbaik. tapi kalau kamu memang serius dan pengen masa depan sama aku, buktikan itu lewat tindakan nyata, bukan cuma kata-kata.
          
          aku gak akan ngeblok atau ngilang dari hidupmu. aku cuma mau semuanya mengalir sewajarnya. aku gak akan lagi ngejar, cukup semesta yang nunjukin ke mana arah kita nanti.
          
          dan ya… walaupun mungkin kedengaran konyol, aku masih punya satu harapan kecil: semoga kamu ada di hari aku wisuda. bukan buat drama, tapi karena kamu pernah jadi bagian penting dari proses perjuanganku.

maaf ya, aku sadar aku salah ambil langkah waktu itu. aku gak nyalahin keadaan, aku juga gak mau nyalahin kamu. kesalahan itu datang dari aku, dan itu gak bisa dianggap enteng. aku nyesel, aku mikir terus soal semuanya, dan aku baru bener-bener sadar betapa berartinya kamu buat aku. aku minta maaf ya... aku gak mau kehilangan kamu cuma karena aku gak bisa ngontrol perasaan dan sikapku.
          
          aku pengen kita omongin ini lagi, pelan-pelan, baik-baik. aku siap denger kamu, siap berubah, siap belajar. aku gak mau ngecewain kamu lagi. aku sadar, kamu itu orang yang udah banyak ngasih pengertian, banyak sabar, dan aku malah bikin kamu ngerasa gak dihargai.
          
          aku juga pengen kamu terbuka sama aku... bantu aku ngerti kamu. kasih petanya, biar aku tahu cara nyamperin kamu, cara nenangin kamu, cara nyayangin kamu yang paling pas. aku pengen ngerti apa yang kamu suka, apa yang enggak, dan apa yang kamu butuhin dari aku. aku gak bisa nebak-nebak kalau kamu terus tutup diri. bantu aku di sini ya...
          
          aku juga pengen jujur tentang satu hal yang selama ini aku pendam... aku sadar akhir-akhir ini kamu makin berubah—dari cara kamu tampil, cara kamu bersikap, dan... jujur aku seneng liat kamu berkembang. tapi di sisi lain, aku juga ngerasa takut... takut aku gak bisa ngimbangin kamu. takut kamu ketemu orang lain yang lebih dari aku. aku tau ini mungkin cuma ketakutan di kepalaku, tapi aku gak bisa bohong... itu bikin aku makin ngerasa jauh. aku butuh diyakinin, butuh kamu buat bantu aku ngerasa aman lagi. aku gak minta kamu jadi orang lain, aku cuma pengen kamu tetap jadi kamu yang dulu terbuka dan perhatian itu.
          
          aku pengen kita saling usaha, bukan saling curiga atau saling menjauh. aku sayang kamu. dan aku gak mau semuanya selesai cuma karena kita sama-sama diem dan saling tahan perasaan.
          
          
          
          

Aku gak mau maksa kamu buat jawab sekarang, aku tahu kamu lagi pengen nenangin diri. Tapi aku cuma mau bilang, sayangku ke kamu itu tulus. Kalau nanti kamu udah tenang dan masih mau jalan bareng aku, aku ada di sini. Tapi kalau nggak… aku akan belajar ikhlas, meski rasanya gak mudah.

aku gatau entah kapan kamu akan baca pesan2 aku disini.. 
          semoga saat kamu baca ini kamu uda dqlam keadaan  lebih baahagia
          
          

aku janji sekali lagi kamu suruh aku pergi dengan kalimat seperti itu aku akan pergi. makasih yah buat semuanyaa.. semoga dengan aku pergi kamu bisa menemukan kebahagiaan kamu.