CANON XINGQIU
"Siapa, Xing? Kaya suara cewek?" Pertanyaan Qiu menyapa Xing yang baru saja masuk ke apartment mereka setelah menerima tamu yang hanya mengobrol di ambang pintu utama.
Ikut duduk di seberang Qiu yang menikmati makan malam di meja makan, Xing menjawab santai. "Temen, kenal di lokasi pemotretan kemarin."
Ah, project pribadi Xing minggu lalu. Qiu ingat betul, hari itu Xing pulang larut dengan kesadaran sisa separuh. Mabuk.
"Tumben, sampai nyamperin ke apart? Deket banget ya?"
Yang ditanya tersenyum simpul, merona samar dengan tatap penuh kembang. "Mampir aja, dia ada kerjaan deket sini. Dia model pendatang baru, lagi sibuk-sibuknya. By the way, dia cantik kan?"
"H..hah? Ya nggak tau, orang liat aja belum."
"Ya kan tadi pasti denger suaranya walaupun samar. Suaranya aja selembut itu, Qiu. Orangnya juga manis, cantik banget."
Qiu tersenyum kecut. Dipaksa oleh isi pikirannya sendiri. "Naksir, huh?"
"Iya deh kayaknya. Cantik banget, sumpah."
Wajah Qiu makin masam saja. Makan malamnya sudah berhenti disentuh sejak Xing mulai cerita. Membawa makan yang tak selesai ke tempat sampah, ia berbalik menghindar. "Makan sana, aku tidur duluan. Capek."
"Kamu tidur seharian dari tadi kalau kamu lupa." Ini hari libur mereka memang.
"Urusanku, bukan urusanmu."
"Qiu?? Kamu kenapa sih? Tiba-tiba judes begini? Kesel? Kamu marah??"
"Ck, kenapa harus marah?"
"Oh, atau ini soal cewek tadi? Kamu cemburu aku deket sama orang lain??"
"Bukan urusanmu."
"Loh, betulan??" Xing tertawa kecil. "Qiu, kamu nggak lupa kalau kita udah nggak ada apa-apa kan? Kita udah putus, lama. Dan kedekatan kita lagi belakangan ini cuma karena drama dan kerjaan aja. Kamu nggak nganggep kita masih pacaran kan??"
Brengsek, Qiu menangis dalam diam. Hatinya seolah dipermainkan.
.....
Paham kan? Heheeeeee