Joyounga

Dear Diary
          	
          	Hari ini aku capek.
          	Capek yang nggak kelihatan, tapi beratnya kerasa di dada.
          	
          	Kadang aku ngerasa hidup kok isinya ujian terus ya...
          	Masalah datang satu-satu, belum selesai yang ini, datang lagi yang lain.
          	Aku pengen sesekali aja ngerasain hidup yang ringan—ketawa tanpa mikir, jajan tanpa hitung, tidur tanpa rasa khawatir.
          	
          	Aku sering ngerasa harus kuat, padahal sebenarnya pengen istirahat.
          	Aku berusaha tanggung jawab, bantu orang, ngertiin sekitar, tapi jarang ada yang nanya: “kamu capek nggak?”
          	
          	Aku juga belajar satu hal pelan-pelan:
          	nggak semua orang yang aku harapin bisa ngerti aku. Dan itu nyakitin, tapi mungkin memang bukan salah siapa-siapa. Cuma salah aku yang terlalu berharap.
          	
          	Di tengah semua ribetnya pikiran,
          	aku masih bertahan.
          	Masih bangun pagi, masih sekolah, masih latihan, meski kadang sambil nangis diam-diam.
          	
          	Aku belum sampai di titik bahagia,
          	tapi aku juga belum menyerah.
          	Dan mungkin hari ini, itu sudah cukup.
          	
          	___
          	
          	_hari ini aku belajar capek tanpa benar-benar berhenti.

Joyounga

Dear Diary
          
          Hari ini aku capek.
          Capek yang nggak kelihatan, tapi beratnya kerasa di dada.
          
          Kadang aku ngerasa hidup kok isinya ujian terus ya...
          Masalah datang satu-satu, belum selesai yang ini, datang lagi yang lain.
          Aku pengen sesekali aja ngerasain hidup yang ringan—ketawa tanpa mikir, jajan tanpa hitung, tidur tanpa rasa khawatir.
          
          Aku sering ngerasa harus kuat, padahal sebenarnya pengen istirahat.
          Aku berusaha tanggung jawab, bantu orang, ngertiin sekitar, tapi jarang ada yang nanya: “kamu capek nggak?”
          
          Aku juga belajar satu hal pelan-pelan:
          nggak semua orang yang aku harapin bisa ngerti aku. Dan itu nyakitin, tapi mungkin memang bukan salah siapa-siapa. Cuma salah aku yang terlalu berharap.
          
          Di tengah semua ribetnya pikiran,
          aku masih bertahan.
          Masih bangun pagi, masih sekolah, masih latihan, meski kadang sambil nangis diam-diam.
          
          Aku belum sampai di titik bahagia,
          tapi aku juga belum menyerah.
          Dan mungkin hari ini, itu sudah cukup.
          
          ___
          
          _hari ini aku belajar capek tanpa benar-benar berhenti.

ri_zukiii

Halo kak, Aku mau promosi cerita aku ya
          
          Ceritanya tentang Dapa & Denya, dua orang yang sama-sama nyimpan luka, pura-pura kuat, tapi sebenarnya lagi nyari cara buat sembuh. Kira-kira mereka bisa saling percaya? Atau malah nambahin luka baru? 
          
          Aku bakal seneng banget kalau kalian mau baca, kasih kritik, saran, vote, dan komentar kalian sangat berarti buat aku
          
          Link Cerita:
          https://www.wattpad.com/story/396980583?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=share_writing&wp_page=create&wp_uname=ri_zukiii

Joyounga

Jangan memaksakan dia untuk mencintaimu hanya karena kamu mencintainya^•^
          
          Kamu itu sempurna Dimata orang yang tepat!!
          
          Belajar mencintai diri sendiri sebelum mencintai orang lain^_^
          
          Belajar yang rajin yah Karena kamu itu disuruh ngejar cita-cita, bukan yang gak cinta:)
          
          Berbahagialah aku akan melihatmu dari jauh, sambil membersihkan harapan yang ku buat sendiri ^      ^
                       •  _   •