REZA SI PERUSAK RUMAH TANGGA
Senyum Arbi tuh manis. Manis yang enak dipandang dan manis yang bikin konti Ageng langsung konak. Sekarang, Ageng cuma bisa konak sama Arbi doang, istrinya seorang.
Tapi Arbi itu tuhgak menye-menye, dia susah ditaklukkan, dia cowok banget. Arbi tuh gelendotan sama Ageng Laksono cuma tiga jal, kalo lagi mabok, lagi ngelindur, sama minta uang aja. Pokoknya, gak ada feminim2nya.
"Woy bro! Gue tantang lo main ps!"
Masa suami sendiri dipanggil bro? Ditantang main ps?!
"Nanti malam aja ya Arbi, Mas pegel banget pulang kerja."
"Aah lama! Aku mau main ps sama Mas Reza aja!"
Reza itu tetangga sebelah rumah. Cowok independen manajer perkantoran, ganteng, anak gym, terindikasi naksir Arbi.
Langsung buru-buru Ageng kekepin Arbi di sofa. Dia yang baru pulang kerja langsung hilang pegelnya denger Arbi mau berduaan sama cowok kutukupret itu.
Mau main ps sampe 24 jam juga dia sanggup sekarang.
Ageng pernah hampir duel sama Reza. Suatu kali dia lembur pulang kerja jam 11 malam. Seharusnya pulang disambut Arbi dengan wajah manisnya, pelukan terus cuddle, ciuman, Nina bobo. Eh--- Arbi gak ada di rumah, dia larut malam main ps ke rumah sebelah, siapa? Sama Reza!
Dengan langkah emosi Ageng menjemput istri nakalnya dari rumah Reza. Anaknya lagi ketawa-tawa main ps! Ageng seret Arbi dari sana.
"Eh sorry, bisa ga Mas jangan kasar sama Arbi?" Reza tahan lengan Arbi, Ageng juga pegang lengan Arbi.
Kaya tarik tambang, Arbi lagi di perebutin.
"Saya suaminya, saya berhak atas dia!"
"Tapi bisa jangan kasar? Lihat, Arbi kesakitan. Sebagai suaminya harusnya Mas Ageng memperlakukan Arbi dengan baik."
Cari muka banget!
Terlihat beberapa tetangga komplek mengintip dari jendela. Kepo, judulnya "Mas Ageng vs Mas Reza Bagaikan Kucing, Berantem di Jalanan Komplek!"
tbc